Survei: Beban Perempuan Lebih Berat Saat Hadapi Pandemi

147
Perempuan
(Dok. SirOnline)

Jakarta, SirOnline.id – UNICEF, UNDP, Prospera, and SMERU Research Institute meluncurkan Laporan Survei Putaran Kedua: Dampak Sosial Ekonomi COVID-19 pada Rumah Tangga di Indonesia Tahun 2022 secara daring, Kamis (15/12).

Hasilnya, survei menunjukkan Indonesia mengalami peningkatan kondisi ekonomi yang membuat berdampak pada banyak hal, salah satunya pada angka kemiskinan yang terus menyusut.

Kendati menunjukkan kabar baik, namun survei yang berfokus pada kehidupan rumah tangga tak sejalan dengan hal tersebut. Masih terdapat temuan yang menyatakan ekonomi kurang merata sehingga meningkatkan kerawanan pangan hingga membuat rumah tangga makin kesulitan bertahan, terlebih dalam situasi pandemi yang belum kunjung usai.

Wakil Direktur Bidang Penelitian dan Penjangkauan The SMERU Research Institute, Athia Yumna memaparkan salah satu temuan yang ia ungkap menempatkan perempuan sebagai pihak yang menerima beban besar dalam situasi ini.

Survei Putaran Kedua
Survei Putaran Kedua: Dampak Sosial Ekonomi COVID-19 pada Rumah Tangga di Indonesia Tahun 2022. (Sumber: UNICEF)

Dalam temuan ‘setbacks in the labour market have been most keenly fel by women’ Athia mengatakan pekerja perempuan empat kali lebih mungkin untuk berhenti kerja ketimbang pekerja laki-laki dengan alasan mengurus perkara rumah tangga.

“Kenapa berhenti bekerja? untuk pekerja laki-laki (29,5 persen), kebanyakan terkait efek Covid-19, namun pekerja perempuan berhenti bekerja (87,8 persen) karena alasan tanggung jawab domestik rumah tangga,” kata Athia.

Selain itu, ketimpangan juga dirasakan oleh perempuan jika dikaitkan dengan kepentingan anak. Sebanyak 7 dari 10 anak-anak, terlebih yang harus mengalami pembelajaran jarak jauh (PJJ) tercatat membutuhkan dukungan lebih dari orang dewasa untuk belajar dari rumah.

“Ibu 2,7 kali lebih mungkin untuk mengambil tanggung jawab itu, daripada ayah,” kaka Athia.

Survei itu juga mencatat, sekitar 45,26 persen para ibu tersebut merupakan pekerja. Kesulitan makin dirasakan ketika fakta menyebut pekerjaan rumah tangga juga sebagian besar ditanggung oleh perempuan.

Baca: Gedung Internatio Surabaya, Saksi Bisu Tewasnya Brigadir Inggris Aubertin Mallaby

Selain itu, survei ini juga mengungkap sejumlah temuan lain yang menyinggung soal tantangan pada anak, kelompok disabilitas, rumah tangga yang rentan dan miskin dalam menghadapi dinamika pandemi selama dua tahun terakhir.

Survei Putaran Kedua: Dampak Sosial Ekonomi COVID-19 pada Rumah Tangga di Indonesia Tahun 2022 merupakan lanjutan dari survei pertama yang sebelumnya dilakukan pada Oktober hingga November 2020. Saat itu, survei dilakukan kepada 12.216 rumah tangga yang tersebar di 34 Provinsi. Pada 2022, survei ini dilakukan sepanjang Februari hingga Maret 2022 kepada 10.922 rumah tangga atau setara dengan 89 persen peserta survei sebelumnya. (un)