Kalya Mahiya Senang Tampil Menari di Teater Musikal Keumalahayati

61
Kalya Mahiya saat tampil menari dalam Pementasan teater musikal Keumalahayati: Laskar Inong Balee di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Jakarta, SirOnline.id – “Aku perempuan berdarah pejuang yang Tuhan takdirkan menjaga lautan,”- Keumalahayati

Gema Citra Nusantara (GCN) dan Papatong Artspace menggelar teater musikal Keumalahayati: Laskar Inong Balee. Teater musikal ini telah digelar pada 12-13 Agustus 2023 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Kisah kepahlawanan Keumalahayati dimulai setelah suaminya, Laksamana Zainal Abidin, gugur dalam peperangan. Keumalahayati mengusulkan kepada Sultan Aceh untuk membentuk pasukan yang terdiri dari janda prajurit Aceh yang gugur dalam peperangan (Inong Balee). Permintaan itu dikabulkan dan ia diangkat sebagai pemimpin pasukan Inong Balee.

Keumalahayati memimpin lebih dari 2.000 orang pasukan Inong Balee berperang melawan Belanda sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.

Atas kepemimpinannya, Sultan Aceh Darussalam memberikan gelar Laksamana untuk keberaniannya sehingga kemudian Keumalahayati lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.

Dijelaskan Mira Marina Arismunandar selaku Executive Produser teater musikal Keumalahayati:Laskar Inong Balee bahwa cerita tentang Keumalahayati merupakan kisah nyata. Keumalahayati adalah pahlawan nasional dan panglima perang perempuan pertama bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.  ”Drama musikal ini merupakan sarana sosialisasi dan edukasi atas kisah perjuangan Keumalahayati. Mudah-mudahan pementasan ini akan menjadi inspirasi kepada generasi milenial untuk meneladani ketokohan, kegigihan serta nasionalisme dalam mempertahankan Nusantara dari penjajahan melalui seni pertunjukan,”ungkap Mira.

“Hingga hari ini, banyak orang yang belum mengenal sosok Keumalahayati yang perjuangannya sudah diakui pemerintah sebagai Pahlawan Nasional di tahun 2017. Pementasan ini dalam rangka lebih mensosialiasikan sosok perempuan perkasa dari Tanah Aceh, yang pada jaman itu sudah diberi hak memimpin perang dari kesultanan. Ini sesuatu yang luar biasa,” sambung Mira.

Teater Musikal Keumalahayati disutradarai Teuku Rifnu Wikana dan Krisna Aditya. Menampilkan pemain utama antara lain Haikal AFI 2, Teuku Rifnu Wikana, dan Karissa Soerjanatamihardja, di samping nama-nama lainnya, seperti seniman senior Aceh, Marzuki Hasan, Junio Ferandez, Yan Wibisono, Beyon Destiano, Fachrizal Mochsen, dan empat sahabat Keumalahayati yakni Nanda Dian Utami, Nadya Devina, Kartika Desma, Jeyhan Safiana.

Tim kreatif panggung terdiri dari nama-nama tenar, seperti Gema Sedatana (Penulis Naskah), Leodet (Music Composer), Jufrizal dan Asep Supriyatna (Penata Musik Tradisional), Wiwik HW (Koreografer), Helen Nanlohy (Vocal Coach), Endro Sukmono (Fighting Coach), Bulqini (Scenografer), Mamed Slasov (Lighting).

Saya beruntung karena sempat menyaksikan teater musikal Keumalahayati: Laskar Inong Balee pada hari pertama 12 Agustus 2023. Meski pementasan baru dimulai pukul 19.30 WIB, tapi para penonton sudah mulai mendatangi Taman Ismail Marzuki sejak pukul 17.00 WIB. Lalu menjelang malam antrian semakin mengular. Pementasan yang digelar di Teater Besar Taman Ismail Marzuki malam itu, penuh dengan penonton. Sepanjang pementasan teater musikal Keumalahayati: Laskar Inong Balee yang berlangsung selama 1.40 menit tersebut, penonton takjub dengan penampilan para pemain, penari, hingga tata panggung yang istimewa.

Saya sempat mewawancarai Kalya Mahiya, salah satu penari dari Gema Citra Nusantara. Dijelaskan Kalya, untuk tampil menari dalam pementasan teater musikal Keumalahayati: Laskar Inong Balee tersebut, ia berlatih bersama teman-teman dari Gema Citra Nusantara selama tiga bulan.

“Aku menari tarian Ranup Lampuan dan tari Ratoeh Kipah. Tarian ini tidak sulit tapi memang membutuhkan kesabaran dalam berlatih,” cerita Kalya yang merupakan siswi kelas 9 dari SMP Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta ini.

Agar tampil prima saat pementasan, menurut Kalya, kuncinya adalah komitmen untuk latihan dengan konsisten. “Jadi kalau hari Sabtu dan Minggu, hanya fokus untuk Latihan saja,” ucap gadis remaja usia 13 tahun ini.

Bagi Kalya tampil menari dalam pementasan teater musikal Keumalahayati: Laskar Inong Balee merupakan suatu kebanggaan bagi dirinya. Kalya sebagai generasi muda, belajar dari sosok pahlawan nasional Laksamana Keumalahayati. Laksamana Keumalahayati memiliki jiwa kepemimpinan dan nasionalisme yang tinggi, berani, bertanggung jawab atas amanah yang diemban, dan relegius. “Dari Laksamana Keumalahayati mengajarkan akan nilai-nilai keberanian, kesetiaan, patriotisme, dan semangat juang dalam mempertahankan kehormatan juga keutuhan bangsa dan negara,” tutur Kalya.

Lalu siapa pahlawan yang menjadi idola Kalya. “Tentu saja Laksamana Keumalahayati. Karena Aki (kakek) aku laksamana dan juga seorang pelaut,” tutup Kalya. (des)