IDAI: Dua Bulan Terakhir 100 Anak Indonesia Mengidap Gagal Ginjal Misterius

29
anak anak
Anak-anak bermain di kawasan Petamburan, Jakarta (SirOnline/Muhammad Hidayat)

Jakarta, SirOnline.id – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan dalam dua bulan terakhir adanya lonjakan kasus gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia. Terhitung sekitart 100 anak mengidap gagal ginjal akut misterius, dalam kondisi belum diketahui penyebabnya.

“Di dua bulan terakhir ada lonjakan kasus gagal ginjal akut daripada yang biasa kita temukan,” ucap spesialis anak dr Henny Andriani, SpA(K) dalam sesi bincang di YouTube IDAI TV seperti dikutip dari Detik, Selasa, (11/10).

Perbedaan penyakit ini dibanding kasus sebelumnya adalah perburukan kondisi secara lebih cepat dan terjadi secara mendadak. Kebanyakan pasien berusia di bawah 6 tahun. Anak usia tersebut belum memiliki imun terhadap COVID-19 karena belum divaksinasi.

“Kita menggunakan istilah gangguan ginjal akut progresif untuk kasus ini karena kasusnya cepat dan tidak seperti biasanyam Penyebabnya sampai saat ini belum kita ketahui, kami masih mempelajari, apa yang hanya tidak biasa yang kita temui di anak-anak ini (dibandingkan) kasus sebelumnya sambil kami terapi anak-anak ini terkait kondisi tersebut,” jelas dr Henny.

dr Henny mengingatkan pada orang tua untuk mulai melihat intensitas kencing anak. Jika dirasa tidak normal, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat sambil memastikan anak mendapatkan hidrasi yang cukup.

Baca: Kasus Ayah Sejuta Anak, Modus Adopsi Puluhan Anak Padahal Dijual Rp 15 Juta

“Kalau ada anak saya nggak pipis enam jam misalnya, sudah langsung saja dibawa pergi ke RS, memang belum tentu gagal ginjal akut misterius, tetapi ini menjadi warning yang harus diwaspadai. Sampai saat ini karena kita juga masih mempelajari penyebabnya ya maka aksi utama kita itu kita ingin para nakes dan ortu mengetahui gejala-gejala apa yang harus diwaspadai,” terang dr Henny.

“Gejala yang sering dilaporkan yaitu Demam, diare, intensitas buang air kecil menurun, gangguan saluran napas, batuk pilek, kejang
badan membengkak,” tutupnya. (rr)