Apakah Harga Mie Instan Bakal Naik Tiga Kali Lipat? Ini Kata Bos Indofood

21
mi
Mi Instan. (SirOnline/Pebri)

Jakarta, SirOnline.id – Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus (Franky) Welirang buka suara terkait isu kenaikan harga mi instan. Menurutnya harga mie instan bisa saja naik tapi tidak sampai tiga kali lipat seperti yang diisukan. Ia mengatakan hal itu berlebihan. Untuk diketahui, salah satu merek mi instan yang dikeluarkan oleh Indofood ialah Indomie.

“Saya kira itu berlebihan terkait hal itu (kenaikan harga mi instan tiga kali lipat),” ujar Franky dikutip dari detik, Rabu, (10/8).

Franky menjelaskan, saat ini memang harga gandum internasional naik namun sudah berada di level tertingginya. Karena itu, ia menilai harga gandum tak akan mengalami kenaikan lagi.

“Jadi harga mie instan bisa saja naik namun tak besar itu karena harga gandum pun tak naik sebesar itu, bahkan tak mencapai 100 persen,” jelasnya.

Berikutnya ia menjelaskan, penentuan harga mi instan tak hanya berdasarkan nilai gandum. Ada komponen lain yang juga ikut memengaruhi nilai jual mi instan.

“Dalam mi instan itu 40% packaging material, kan ada kantor, ada plastik, plastik di dalamnya. Waktu harga minyak goreng naik 100% ribut nggak? Kalau cabe naik 300% ribut nggak mi instan? nggak. Kok terigu naik nggak sampai 100% saja sudah ribut,” jelasnya.

Baca: Benarkah Beli Nasi Padang Jika Dibungkus Lebih Banyak?

Untuk itu, ia meminta agar masyarakat tak perlu khawatir secara berlebih terkait dengan isu kenaikan harga mi instan. Sebab, kata dia, industri terigu di dalam negeri bisa mengantisipasinya. Terlebih, Franky mengatakan, Indonesia mengimpor gandum ke 30 negara.

“Jadi industri terigu nasional kita itu tau bagaimana menangani risk management terkait gandum itu. Saya kira nggak perlu ditakut-takuti lah rakyat ya (terkait harga mi instan),” pungkasnya. (rr)