ASEAN Minta Myanmar Hentikan Eksekusi Mati

9
Asean
Pertemuan Menteri Luar Negeri se-ASEAN di Phnom Penh, Kamboja. (Sumber: Medcom)

Kamboja, SirOnline.id – Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) mendesak Myanmar untuk menghentikan eksekusi mati tahanan. Peringatan tersebut dilontarkan pihak ASEAN setelah Myanmar menjatuhkan hukuman gantung pada empat aktivis pro demokrasi pada bulan lalu.

Eksekusi yang dilakukan junta militer Myanmar ini menuai kecaman dunia. Menteri luar negeri dari ASEAN kini sedang membahas bagaimana mengatasi krisis di Myanmar dalam pertemuan yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja.

“Jika semakin banyak tahanan yang dieksekusi, kami akan terpaksa memikirkan kembali peran kami terhadap konsensus lima poin ASEAN,” jelas Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen dalam pertemuan para menteri luar negeri ASEAN, dilansir dari Merdeka, Kamis (4/8).

Lima konsensus itu disepakati pada April tahun lalu, salah satunya berisi desakan untuk mengakhiri kekerasan di Myanmar serta membangun dialog antara tentara dan penentang kudeta.

Baca: Presiden Timor Leste: Lebih Mudah Masuk Surga Ketimbang Masuk ASEAN

Hun Sen mengungkap, ASEAN kecewa dengan eksekusi para aktivis tersebut, padahal pihaknya telah meminta hukuman mati dipertimbangkan kembali untuk mencapai dialog politik, perdamaian, dan rekonsiliasi.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Myanmar tidak hadir. Kudeta militer pada 1 Februari 2021 memicu kekacauan di Myanmar. Militer negara itu menumpas para penentang kudeta hingga menewaskan 2.100 orang akibat kekerasan militer. (un)