Elektabilitas Prabowo Jelang Pemilu 2024 Makin Kokoh di Puncak, Suara Gerindra Ikut Naik Stabil

21
Prabowo - NU
Prabowo Subianto saat menghadiri Pembukaan Kongres XVI Fatayat NU di Palembang, Sumatera Selatan. (SirOnline/Tim Media Prabowo)

Jakarta, SirOnline.id – Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024 makin kokoh di puncak, dibandingkan dengan kandidat lainnya.

Tingginya elektabilitas Prabowo Subianto, juga berdampak positif pada kenaikan elektabilitas Partai Gerindra di Pemilihan Umum Legislatif 2024.

Berdasarkan survei Suara Politik Publik (SPP), yang dirilis pada Minggu (24/7), responden disodorkan 10 tokoh yang tengah memegang jabatan penting dalam 10 parpol besar.

Direktur Eksekutif SPP, Asrudin Azwar mengatakan, 10 nama tersebut yakni, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, dan Erick Tohir.

“Hasilnya, Prabowo Subianto memperoleh 28,7 persen suara dan dipastikan unggul dari kandidat capres lainnya,” ujar Azwar, dikutip dair Okezone, Senin (25/7).

Menyusul kemudian, Ganjar Pranowo dengan 20,5 persen, Anies Baswedan 13,9 persen, Ridwan Kamil 5,75 persen, AHY 3,45 persen, Sandiaga Uno 3,3 persen, Puan Maharani 2,44 persen, Erick Thohir 1,47 persen, Muhaimin Iskandar 1,2 persen, dan Airlangga Hartarto 0.47 persen. Sementara yang menjawab tak tahu/tidak jawab/rahasia/belum menentukan sebesar 18,82 persen.

Azwar menjelaskan, Prabowo unggul dibandingkan tokoh lainnya karena eks Danjen Kopassus yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu paling dikenal (97,2 persen), disukai mayoritas (83,7 persen) dan figur yang paling pantas (70,7 persen).

Azwar menganalisa, Prabowo punya peluang besar jadi capres yang kemungkinan besar akan diusung Gerindra di Pilpres 2024. Kandidat capres potensial lain yang masuk jajaran teratas elektabilitas survei belum juga memiliki kepastian dukungan resmi dari parpol, yaitu Ganjar dan Anies. Meski Ganjar adalah kader PDIP.

Menurut Azwar, posisi Ganjar dilematis apalagi jika memang Ganjar tak dicalonkan PDIP pada 2024. Namun, riskan bila Ganjar lompat ke parpol lain dari PDIP yang membesarkannya.

Begitu juga Anies yang belum memiliki kendaraan parpol. Meskipun, baru Nasdem sejauh ini yang baru memasukkan Anies sebagai salah satu bakal capres jagoannya.

“Posisi Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada Oktober 2022,” tutur Azwar.

Selain kandidat capres, survei SPP juga mengukur kekuatan parpol-parpol dari sisi pilihan publik.

Menurut Azwar, dalam survei SPP ditemukan efek bola salju yang diterima Gerindra.

Dia menjelaskan maksud efek bola salju, yaitu semakin tinggi elektabilitas capres yang diusung, maka semakin banyak publisitas yang diperoleh partainya.

“Dengan begitu semakin tinggi pula pilihan publik atas partai tersebut,” kata Azwar.

Azwar mengatakan efek tersebut terlihat saat mengukur tingkat keterpilihan parpol. Hasilnya, Gerindra membayangi terus PDIP dan masih menempati posisi kedua.

Meski begitu, jika dikomparasikan dengan Pileg 2019, perolehan suara Gerindra grafiknya meningkat, sementara PDIP stagnan.

Pada Pileg 2019, Gerindra peroleh suara 12,57 persen, saat ini dalam survei SPP meningkat menjadi 14,02 persen. “Sementara itu, suara PDIP menurun sedikit, dari 19,33 persen pada 2019 menjadi 18,25 persen pada saat sekarang,” ujar Azwar.

Dia pun menyampaikan analisa suara PDIP yang stagnan. Pertama, dia menduga, karena PDIP saat ini belum memiliki capres dengan magnet politik publik.

Baca: Survei Kompas: 48,3 Persen Suara untuk Gerindra Berasal dari Prabowo Subianto

Kedua, blunder politik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri soal minyak goreng dinilai telah menyakiti hati rakyat kecil.

“Ini adalah alarm politik bagi PDIP. Jika di sisa waktu ini tidak ada perbaikan strategi politik dari PDIP, Gerindra akan terus mendekati suara PDIP,” sebutnya.

Survei SPP dilaksanakan periode 7 hingga 16 Juli 2024 di seluruh provinsi di Indonesia.

Survei SPP dilakukan dengan menggunakan metode pencuplikan responden secara rambang berjenjang atau multi-stage random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden.

Total sampel dalam survei ini melibatkan 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (Irv)