Bocah Meninggal Akibat Depresi Setelah Dipaksa Perkosa Kucing, Gubernur Jabar ‘Ngamuk’

21
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memberikan keterangan pers di Gedung Sate Bandung, Kamis (21/7). (Sumber: Humas Jabar)

Bandung, SirOnline.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut berkomentar keras terkait peristiwa meninggalnya siswa SD usai dipaksa memperkosa kucing, di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

“Saya mengutuk keras atas kejadian di Tasikmalaya ini,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, dalam rilis yang diterima, Sabtu (23/7).

Ia menuturkan, kejadian bullying seperti ini harus menjadi tanggung jawab dari lingkungan terdekat, yaitu pihak sekolah. Ketika anak berada di lingkungan pendidikan, sepenuhnya merupakan tanggung jawab pihak sekolah.

“Para guru harus bertanggungjawab penuh. Karena orang tua menitipkan anaknya ke sekolah untuk dijaga. Untuk diedukasi, dan orang tua harus mampu mendidik anaknya, menanamkan pendidikan karakter. Di rumah orang tua adalah guru, di sekolah guru adalah orang tua,” kata dia.

Dia mengaku, merasa ‘teriris’ ketika mendengar ada siswa kelas V Sekolah Dasar yang menjadi korban perundungan. Tragisnya, korban tersebut meninggal dunia karena guncangan psikologis pascavideonya menyebar.

“Tanggung jawab paling utama adalah lingkungan terdekat yaitu guru dan sekolah,” tegasnya.

Ridwan Kamil pun meminta agar proses hukum tetap berjalan sebagai bentuk konsekuensi atas tindakan yang sudah dilakukan.

“Meski usia pelaku masih di bawah umur, tetap harus ada sanksi atas konsekuensi yang melakukan. Tentu dengan azas-azas kepatutan kemanusiaan. Tetap harus ada pelajaran bagi mereka yang melakukan,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) juga sudah merespons kejadian ini.

Pihak dinas telah mengutus dan melakukan pendampingan untuk keluarga korban, serta para pelaku, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Dari tim Pemprov DP3AKB, sudah melakukan respons. Pendampingan dan arah solusi dari hal yang dialami,” ujar Ridwan Kamil.

Siswa kelas V sekolah dasar (SD) berinisial F (11) di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi korban perundungan teman-temannya hingga menyebabkan meninggal dunia.

Tragisnya, korban dipaksa bersetubuh dengan kucing dan aksi tersebut direkam menggunakan ponsel. Videonya pun menyebar di pesan berantai whatsapp, hingga membuat korban depresi.

“Peristiwa ini terjadi pada akhir bulan Juni yang lalu. Di mana pada saat Juni lalu, ananda korban usia 11 tahun kelas 5 SD diduga dipaksa teman-temannya untuk melakukan persetubuhan dengan binatang, kucing ya,” kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto.

Baca: Diduga Depresi Setelah Dipaksa Memperkosa Kucing, Bocah di Tasikmalaya Meninggal Dunia

Ato menjelaskan, saat video tersebut viral, diduga korban mengalami penurunan kondisi psikis. Sampai kemudian pada Jumat (15/7), korban dilarikan ke rumah sakit dan Senin malam (18/7) dinyatakan meninggal dunia.

“Begitu tersebar (video), muncul ada bully dan cemooh dan lain-lain, ada peristiwa seperti itu. Seiring berjalannya waktu, dari informasi yang kami dapatkan setelah beredarnya video ini, kami menduga ada penurunan kondisi psikis korban,” pungkasnya. (Irv)