Kemenkes Catat 488 Kematian akibat DBD

16
dbd
Ilustrasi. Kemenkes catat 488 kematian dari 52.313 kasus DBD di Indonesia. (Sumber: CNN/iStockphoto/jarun011)

Jakarta, SirOnline.id – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pemerintah akan mengevaluasi program penanggulanan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Hal ini dilakukan untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat DBD.

Melansir CNN Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus kematian akibat DBD mencapai 488 jiwa pada semester pertama tahun 2022. Angka tersebut merupakan bagian dari total 52.313 kasus DBD yang ada di 451 kabupaten/kota di 34 provinsi.

“Kita ada program lintas lembaga namanya pokjanal atau kelompok kerja operasional. Kita akan evaluasi program-program kemudian melihat seberapa efektif program bisa terlaksana,” kata Dante, dikutip Rabu (6/7).

Dante menyebut, kasus demam berdarah memang selalu meningkat setiap tahun. Terlebih, penyakit tersebut merupakan penyakit endemik bagi daerah tropis dan subtropis.

Menurut Dante, saat ini salah satu program penanggulangan DBD yang sudah dijalankan adalah Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rukun warga (RW). Pelaksanaan program tersebut, lanjutnya, bertujuan agar masyarakat aktif memantau lingkungan dan mencegah timbulnya sarang jentik nyamuk.

Baca: Menkes: Prediksi Puncak Sebaran BA.4 dan BA.5 di DKI Sudah di Depan Mata

“Jumantik ini adalah untuk memantau lingkungannya apakah ada potensi jentik yang bisa berkembang akibat genangan air dan itu harus diselesaikan di masyarakat secara mandiri,” katanya.

Selain itu, Dante mengaku saat ini Kemenkes juga bekerja sama dengan pihak swasta untuk meluncurkan mobil edukasi DBD keliling secara bertahap. Mobil itu diproyeksikan akan beroperasi di 100 titik di Indonesia. (un)