DPR: Industri Penerbangan Ada di Posisi Hidup dan Mati

39
Hamka
Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady. (SirOnline/Pramita Hendra)

Jakarta, SirOnline.id – Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady mengaku sedih dan prihatin dengan kondisi industri penerbangan tanah air yang menurutnya berada dalam kondisi antara hidup dan mati.

Di hadapan sidang Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR RI dengan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, Hamka menyoroti harga tiket pesawat yang melambung tinggi hingga bikin rakyat ketar-ketir, baik penerbangan di dalam maupun luar negeri.

“Dengan memperhatikan kondisi sekarang. industri penerbangan berada pada posisi antara hidup dan mati. Kenapa Garuda lebih tinggi harganya, karena servisnya juga tinggi. Tapi kita harus bangga dengan Lion Air karena telah menghadirkan low cost penerbangan,” kata Hamka, Selasa (28/6).

Oleh karena itu, kata Hamka, tidak ada jalan lain selain pemerintah harus segera mengambil langkah taktis mencari solusi agar bisa memperbaiki industri penerbangan ini.

Politisi Golkar asal Sulawesi Selatan itu mengingatkan, keadaan industri penerbangan yang sedang sakit ini jangan didiamkan berlarut-larut.

“Ada sesuatu yang perlu dipikirkan sebagai pemegang mandat regulator untuk melihat perkembangannya setelah pandemi. Banyak hal yang bisa dilakukan. Saya tujukan ke pemerintah, evaluasi semua maskapai penerbangan kenapa bisa pesawatnya tidak bisa terbang full. Ini harus dicermati untuk menerbitkan peraturan menteri berikutnya,” tegas Hamka.

Baca: Tembus Rp142 Triliun, Ini Rincian Total Utang Garuda Indonesia

Ia memberi contoh soal kemungkinan pemerintah memberi subsidi berupa stimulan atau injeksi kepada maskapai penerbangan baik itu BUMN maupun swasta.

“Misalnya memberi stimulan atau injeksi untuk industri penerbangan ini. Saya harap ada solusi dari pemerintah. Harus disusun kembali untuk recovery industri penerbangan. Aspek pelayanan, aspek naiknya harga bahan bakar. Itu harus dipikirkan cermat,” pungkas dia. (dra/sir)