Surga Bagi Pecinta Buku di Freedom Institute

51
Freedom Institute
Suasana Freedom Institute. (SirOnline/Umamah)

Jakarta, SirOnline.id – Beberapa waktu lalu, media di tanah air sempat dihebohkan dengan pemberitaan yang mengatakan bahwa minat baca orang Indonesia rendah. Meskipun tidak dijelaskan lebih jauh mengenai metode survei yang digunakan, hasil penelitian yang dikeluarkan Organization for Economic Co-orporation and Development pada 2019 tersebut tetap mengejutkan bagi sebagian orang.

Freedom Institute
(SirOnline/Umamah)

Kegemaran membaca memang tidak datang dengan sendirinya. Ada faktor yang memengaruhinya seperti lingkungan keluarga, teman dan almamater. Beruntung, penelitian di atas nampaknya tidak menyurutkan semangat mereka yang sangat peduli pada budaya membaca buku, apalagi ditambah arus deras e-book (buku elektronik) yang makin menguasai ruang dan waktu manusia.

Bagi pecinta buku, perpustakaan masih menjadi oase yang menyejukkan di tengah rutinias sehari-hari. Pelayanan pinjam-meminjam buku ini terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Caranya dengan terus melengkapi koleksi bukunya, dan menciptakan ruang baca yang nyaman bagi pengunjungnya.

(SirOnline/Umamah)

Freedom Institute adalah salah satu perpustakaan umum yang bisa dijadikan pilihan oleh para penggila bacaan. Berada di Gedung Wisma Bakrie di Jakarta Selatan, tidak sulit menemukan lokasinya.

Ribuan koleksi perpustakaan ini disusun sistematis dan dikelompokkan sesuai kategori dalam beberapa rak. Keragaman buku-bukunya memang menjadi daya tarik tersendiri. Dari filsafat, politik, sastra dan budaya; hingga politik tersedia. Bukan hanya itu, selain buku berbahasa Indonesia, Freedom Institute juga menyediakan buku-buku dalam Bahasa Inggris.

Kartu anggota Freedom Institute. (SirOnline/Umamah)

Untuk mendukung kenyamanan pengunjungnya, perpustakaan ini menyediakan banyak sudut untuk membaca dengan tenang. Kursi-kursi dengan meja-meja berukuran besar yang dipercantik dengan beberapa lukisan di dinding, membuat ruangan terlihat artistik. Cahaya lembut bernuansa kekuningan yang memantul dari lampu-lampu dalam ruang, membuat atmosfer membaca terasa makin menyenangkan. Bagi yang ingin membaca sekaligus menyelesaikan tugas atau pekerjaan, disediakan juga meja dan kursi kantor.

Baca: Membangkitkan Nostalgia Masa Kecil di Museum Layang-layang

Hingga saat ini Freedom Institute tidak meminjamkan buku-bukunya untuk dibawa pulang. Namun siapa saja diperbolehkan membaca dengan menjadi anggota lebih dulu. Syaratnya mudah saja, yaitu hanya dengan mengisi formulir keanggotaan dan membayar administrasi sebesar Rp.5000,-. Perpustakaan buka setiap hari kerja dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 16.00 sore. (Umamah Nisa)