Kemendikbudristek Bakal Hidupkan Kembali Lima Bahasa Daerah NTT

28
Masyarakat NTT
Ilustrasi warga NTT. (Sumber: Pinterest)

Jakarta, SirOnline.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menyatakan lima bahasa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk dalam program revitalisasi bahasa daerah tahun 2022.

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek M Abdul Khak mengatakan, lima bahasa yang akan direvitalisasi atau digunakan kembali tersebut, yakni Dawan, Manggarai, Kambera, Rote, dan Abui.

Khak menyebut, alasan lima bahasa yang akan digunakan kembali itu lantaran masuk kategori bahasa yang mengalami kemunduran, terancam punah dan berada dalam kondisi kritis.

Padahal, lanjut Khak, NTT merupakan provinsi ketiga dengan jumlah bahasa daerah terbanyak di Indonesia. Tercatat, dari 718 bahasa daerah di Indonesia, 72 di antaranya berasal dari NTT.

“Revitalisasi ini merupakan upaya untuk mencegah bahasa daerah punah terlalu, dan nilai-nilai kebahasaan tersebut masih dapat diketahui dan digunakan oleh generasi berikutnya,” ujar Khak, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (29/6).

Bersamaan dengan itu, Khak juga menyampaikan ada empat tujuan akhir dari revitalisasi bahasa daerah. Pertama, penutur muda diharapkan dapat menjadi penutur aktif bahasa daerah.

“Dan pada gilirannya memiliki kemauan untuk mempelajari bahasa daerah dengan penuh suka cita melalui media yang mereka sukai,” ujar Khak.

Baca: KemenPPPA: Pengawasan di Tiap Pesantren Harus Diperketat

Kedua, menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah. Ketiga, menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi penutur bahasa daerah untuk mempertahankan bahasanya.

“Keempat, menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah,” pungkas dia. (un)