Kandungan Dalam Ganja Terbukti Ringankan Sejumlah Penyakit

33
Ganja
Ilustrasi. Daun Ganja.

Jakarta, SirOnline.id – Sepasang suami-istri bernama Santi Warastuti dan Sunarta mencuri perhatian publik saat membawa poster besar bertuliskan “Tolong, anakku butuh ganja medis” di Car Free Day Jakarta, Minggu (26/6).

Aksi pasangan tersebut menuai banyak komentar sekaligus kembali membuat isu legalisasi ganja untuk medis mencuat ke permukaan. Tak hanya datang dengan poster tersebut, Santi dan Sunarta hadir bersama anak mereka yang duduk di kursi roda karena penyakit cerebral palsy.

Mereka berharap, ganja yang masuk dalam daftar narkotika golongan 1 itu dapat digunakan untuk kepentingan medis.

Hingga saat ini, penggunaan ganja untuk kepentingan medis belum legal di Indonesia. Kendati demikian, beberapa negara di dunia sudah menggunakan ganja untuk meringankan beberapa penyakit. Negara-negara tersebut yakni, Kroasia, Republik Ceko, Uruguay, Kanada, Argentina, dan yang terbaru, Thailand.

Melansir Liputan6, beberapa kandungan dalam ganja disebut bisa digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan. Berbagai studi pun telah menghasilkan hipotesa tentang kegunaan ganja untuk medis. Salah satu diantaranya menyebut, dalam beberapa kasus, ganja memperlihatkan manfaatnya dalam tubuh manusia yang mengalami penyakit tertentu.

Berikut penyakit yang disebut dapat diredakan dengan penggunaan ganja.

1. Insomnia

The National Academies mengatakan, manfaat ganja untuk orang insomnia ini masuk dalam level sedang. Dalam studi yang dilakukan di Colorado, sekitar 86 persen partisipan mengatakan ganja bisa membantu tidur.

2. Depresi

Studi yang dilakukan Washington State University pada 2018 mengatakan, terapi yang dilakukan kepada 3.151 pengguna ganja medis mengatakan kondisi mereka membaik usai mendapatkan terapi beberapa zat yang terkandung dalam ganja. Seperti penggunaan obat lainnya, dalam studi ini terungkap bahwa dosis menjadi salah satu landasan penting.

Baca: Pemerintah Thailand Izinkan Warganya Menanam Ganja

3. Nyeri Kronis

Dalam uji klinis pada manusia yang memiliki masalah kesehatan seperti nyeri saraf akibat cedera tulang belakang , HIV, kanker, kemoterapi, masalah otot dan sendi, memperlihatkan bahwa ganja bisa mengurangi rasa sakit atau nyeri. Berdasarkan laporan dari NASEM Report 2017, ganja bisa mengurangi rasa nyeri hingga 40 persen. (un)