Sate Kuah Khas Pontianak Kuliner Unik di Ibu Kota Jakarta

54
Sate Kuah Pontianak Bang Anek di Festival Jajanan Bango 2022, Jakarta, Jumat (28/10/2022) (Sumber: Antara)

Jakarta, SirOnline.id – Jika pada umumnya kuliner sate dilumuri dengan bumbu kacang yang kental atau bumbu kecap, sate yang ini sangat berbeda. Namanya Sate Kuah Pontianak Bang Anek yang berada di kawasan Ibu kota yaitu di daerah Sunter dan Jakarta Pusat.

Dilansir dari Antara, Sabtu, (29/10) Bang Anek pemilik warung mengatakan telah membawa cita rasa kampung halamannya ke ibu kota dan memperkenalkan Sate Kuah Pontianak di Jakarta sejak 2010

“Sate dan kuah disatukan dalam piring yang sama,” kata Bang Anek.

Ia menjelaskan awal mula terbentuknya bisnis sate kuah ini usai mempelajari cara membuatnya dari penjual lain.

“Selain itu penyajiannya juga terbilang unik. Pertama, ketupat dan timun dipotong-potong yang diiris menyamping, menaruhnya dalam centong sayur besar, lalu merendamnya dalam kuah kaldu.

(Sumber: Antara)

“Proses itu membuat gurihnya kaldu akan meresap ke dalam ketupat, menambah kelezatan setiap gigitan. Setelah direndam sebentar, kuahnya ditiriskan dan timun serta ketupat diletakkan di piring,” jelas Bang Anek.

Di sate Bang Anek, terdapat dua pilihan sate, sate ayam dan sate sapi dari daging has dalam yang dibakar setelah dimarinasi empat jam dengan bumbu rempah khas Melayu.

Apa saja rempahnya? Tentunya itu rahasia dapur Bang Anek, tapi dia mengungkapkan satu bumbu yang paling dominan: ketumbar.

“Kalau sate madura apinya keluar, ini cuma hawa panas dari bara. Pembakaran dua kali proses, satu setengah matang, baru setelah itu matang,” jelas dia.

Di atas piring berisi ketupat, timun dan sate, Bang Anek menuangkan bumbu kacang dan menambah pugasan berupa bawang goreng, daun bawang, kecap, dan jeruk kasturi. Bagian pinggir piring lalu dituangi kuah gurih yang memang cocok dipadukan dengan ketupat.

Baca: Mengenal Sejarah Kebaya yang Didorong Jadi Warisan Budaya Dunia Asal Indonesia

Menurut Bang Anek, sebetulnya ketupat dan kuah kaldu dalam hidangannya merupakan “pemeran utama”.

“Ketupat dan kuahnya beneran enak, sate itu plusnya. Enggak pakai sate juga enak,” dia mengklaim.

Di Pontianak, sate kuah yang asyik dinikmati bersama es jeruk songkit ini biasa disantap untuk sarapan, tetapi di Jakarta hidangan buatannya lebih laku dinikmati pada malam hari. (rr)