
Karawang, SirOnline.id – Napak tilas sejarah kemerdekaan Indonesia di Karawang, tak hanya rumah singgah tempat penculikan Soekarno-Hatta di rumah singgah Djiauw Kie Siong di Karawang, ternyata masih banyak tempat bersejarah lain yang bisa diulas.
Seperti halnya rumah singgah milik Djiauw Kie Siong yang telah termaktub dalam buku-buku sejarah, di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat juga terdapat Tugu Kebulatan Tekad.
Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok dahulunya merupakan gubuk kecil milik warga yang menjadi pos Pembela Tanah Air (PETA), yang berlokasi di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Pos PETA ini lah yang sekarang dibangun tugu, tempat bersejarah untuk mengenang perjuangan merebut kemerdekaan pada tahun 1945.

Cucu pemilik gubuk yang menjadi Pos PETA, Idris mengatakan, tempat itu dibangun tugu berdasarkan perundingan pemerintah waktu itu.
“Pada waktu itu utusan perundingan Camat Rengasdengklok M. Abdulah dan Wedana Rengasdengklok Sutadiredja merasa perlu membuat Tugu Kemerdekaan Republik Indonesia di tempat ini,” ujar Idris, Kamis (18/8)
Lalu, pada bulan Juni 1950 berdirilah Panitia Tugu Rengasdengklok dengan susunan pengurusnya.
“Tugu Rengasdengklok mulai dikerjakan bulan Juli tahun 1950 dan selesai tanggal 17 Agustus 1950 sekaligus diresmikan,” kata dia.

Mengenai biaya pembangunan sendiri, dikatakan Idris, biaya yang dikumpulkan merupakan sumbangan rakyat Kewedanaan Rengasdengklok dan Sumbangan dari pejabat Karawang.
“Saat itu biaya seluruhnya habis Rp17.500, junlah tersebut juga sesuai dengan tahun tanggal dan tahun pembuatan,” ungkapnya.
Arti dan bentuk TuguĀ RengasdengklokĀ sendiri, belum banyak diketahui orang. Idris menuturkan, hal ini dirasa perlu diketahui, khusunya bagi generasi millenial untuk mengenang perjuangan semangat Kemerdekaan.
“Pertama, Tundagan (tangga) yang artinya perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan bertingkat-tingkat,” ungkap Idris.
Lalu, badan tugu berbenthk persegi, artinya dari bertingkat-tingkat kemudian menjadi satu.
Ketiga, bulatan tugu artinya, ditempat ini timbul kebulatan tekad untuk Proklamasi Negara Republik Indonesia.
Keempat, kepalan tangan kiri yang artinya, memegang teguh kemerdekaan yang telah diproklamirkan.
Baca: Indonesia Dapat Penghargaan IRRI, Bupati Karawang Ikut Bangga Jadi Basis Produksi Beras Nasional
“Terkahir, rantai dan tiang-tiang, melambangkan satu ikatan yang kokoh, kuat seluruh rakyat Republik Indonesia dengan dasar Pancasila,” ujarnya.
Ditempat ini pula bendera merah putih pertama kali berkibar, “Memang disini 16 Agustus bendera sudah berkibar, saksi bisunya pohon cemara itu,” ungkap Idris sembari menunjuk pohon cemara disamping tugu yang sudah berusia lebih 100 tahun.
“Peresmian tugu tandatangani pada tanggal 9 Oktober 1961 oleh ketua panitia Tugu Rengasdengklok, M. Rantam,” pungkasnya. (irv)
