Indonesia Dapat Penghargaan IRRI, Bupati Karawang Ikut Bangga Jadi Basis Produksi Beras Nasional

30
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana
Bupati Karawang terima penghargaan menteri pertanian. (Sumber: Humas Prokopim Karawang)

Karawang, SirOnline.id – Pemerintah Republik Indonesia menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI).

Institut Penelitian Padi Internasional, diterima karena Indonesia telah memiliki sistem ketahanan pangan yang baik, sehingga berhasil swasembada beras pada periode 2019-2021.

Penghargaan yang bertajuk “Acknowledgment for Achieving Agri-food System Resiliency and Rice Self-Sufficiency during 2019-2021 through the Application of Rice Innovation Technology” atau “Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi” ini diserahkan oleh Direktur Jenderal IRRI Jean Balie kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Minggu (14/8), di Istana Negara, Jakarta.

Menanggapi hal itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku bangga karena Daerah yang dipimpinnya masih dinobatkan sebagai daerah penghasil beras terbesar kedua di Indonesia setelah Indramayu.

Cellica menuturkan, hal itu menjadi bukti bahwa, sejauh ini pemerintahannya masih konsisten untuk ikut andil dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Alhamdulillah, kami bangga dan bersyukur atas kerja keras semua elemen masyarakat terutama petani, instansi pemerintah dan dukungan swasta. Sehingga, Karawang bisa mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian sebagai daerah penghasil beras terbesar kedua,” ujar Cellica usai mempimpin upacara kemerdekaan di Lapangan Karang Pawitan, Karawang, pada Rabu (17/8).

Tingginya capaian produksi beras Karawang tersebut kata Cellica, juga menjadi faktor Indonesia menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI).

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo menerima penghargaan IRRI. (Sumber: Setkab)

Cellica menjelaskan, saat ini Karawang memiliki luas lahan baku pertanian mencapai 94.517 hektare. Untuk realisasi panen Karawang sepanjang tahun 2021, diketahui mencapai angka 1,2 juta ton gabah kering panen.

Capaian produksi beras 2021 itu, sebenarnya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya dalam setahun terdapat dua kali tanam padi di areal pesawahan di wilayah Karawang, namun pada tahun 2021 dapat tambahan indeks pertanaman atau tiga kali tanam di lahan sekitar 1.000 hektare.

Dengan adanya tiga kali tanam itu maka qda tambahan produksi sebanyak 72.000 ton gabah kering panen. Sehingga hasil panen produksi padi menjadi 1,4 juta ton gabah kering panen dengan rata-rata produksi padi mencapai 7,2 ton gabah kering panen per hektare.

Adapun kebutuhan beras masyarakat di Karawang sendiri dalam setahun mencapai 300.000 ton.

Artinya jika produksi padi sebanyak 1,3 juta ton per tahun maka Karawang masih surplus 500.000 ton beras.

“Kami senang berada di sini dan turut berkontribusi nyata atas capaian Indonesia dalam sektor agrikultur. Pencapaian Indonesia itu merupakan langkah besar untuk menciptakan ketahanan pangan nasional, terutama di tengah kondisi geopolitik global,” kata dia.

Cellica juga ikut berbangga karena selama tiga tahun terakhir atau terhitung sejak 2019, Indonesia telah berhenti mengimpor beras dari luar negeri, karena pasokan stok beras dalam negeri mengalami surplus produksi.

Baca: Menhan Prabowo Terima Tanda Kehormatan dari Panglima TNI dan Tiga Kepala Staf

Bahkan, di masa sulit ketika pandemi tahun 2020 lalu, sektor pertanian juga mampu tumbuh positif hingga 16,24 persen dan menjadi penyelamat perekonomian negara.

Tak hanya itu, diketahui, surplus produksi pertanian juga mampu untuk mempertahankan tingkat inflasi Indonesia dibawah empat persen. (irv)