Gelar Latihan Militer, China Tembakan Proyektil ke Selat Taiwan

13
pesawat tempur
Sebuah jet tempur J-20 yang terpasang di pangkalan angkatan udara PLA siap di landasan untuk latihan pertempuran udara. (Sumber: eng.chinamil.com.cn/Yang Jun )

Jakarta, SirOnline.id – Militer China mengelar latihan perang besar di Selat Taiwan pascakunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei. China menetapkan latihan militer ini berlangsung sampai Minggu (7/8/2022) di beberapa zona sekitar Taiwan.

Dilansir dari Kompas, Kamis, (4/8) wartawan kantor berita AFP melihat militer China menembakkan proyektil ke Selat Taiwan saat latihan tersebut. Proyektil tersebut ditembakkan dari dekat instalasi militer dan terbang ke langit, diikuti gumpalan asap putih dan suara ledakan keras sekitar pukul 13.13 waktu setempat.

Terkait hal itu, Militer China langsung mengkonfirmasi bahwa mereka memang melakukan penembakan “peluru tajam jarak jauh ke daerah-daerah tertentu di timur Selat TaiwanTaiwan.”

“Serangan presisi dilakukan di area tertentu di timur Selat Taiwan dan hasil yang diharapkan tercapai,” kata Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dikutip Kompas dari AFP.

Sebelumnya hari Rabu, (3/8/2022) China memang bersikeras bahwa latihan militernya di sekitar Selat Taiwan diperlukan dan demi keadilan saat Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.

“Latihan militer China di laut milik China dekat Taiwan adalah tindakan yang perlu dan adil untuk secara tegas melindungi kedaulatan nasional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.

“Dalam perjuangan saat ini seputar kunjungan Pelosi ke Taiwan, Amerika Serikat adalah provokatornya, China adalah korbannya. Provokasi bersama oleh AS dan Taiwan terjadi lebih dulu, pertahanan China yang adil muncul setelahnya,” lanjut dia.

Sementara itu, para menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara pada Kamis (4/8/2022) memperingatkan, latihan militer China di sekitar Selat Taiwan dapat berisiko meningkat jadi konflik terbuka.

“Situasi ini dapat menyebabkan salah perhitungan, konfrontasi serius, konflik terbuka, dan konsekuensi tak terduga di antara negara-negara besar,” kata para menteri luar negeri negara-negara anggota ASEAN saat bertemu di Phnom Penh, Kamboja masih dikutip Kompas.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell yang juga berada di Phnom Penh untuk pembicaraan dengan ASEAN, turut mengecam respons China.

Baca: China Kecam Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan

“Tidak ada pembenaran untuk menggunakan kunjungan sebagai dalih aktivitas militer agresif di Selat Taiwan. Adalah normal dan rutin bagi legislator dari negara-negara kita untuk melakukan perjalanan internasional,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Wakil Menteri Luar Negeri Kamboja sekaligus juru bicara ASEAN Kung Phoak kemudian mendesak kedua pihak untuk menstabilkan situasi.

“Kami berharap de-eskalasi terjadi… dan situasi normal kembali ke Selat Taiwan,” harapnya. (rr)