Pemerintah Akan Ganti Kompor Elpiji dengan Listrik

12
kompor
Ilustrasi jasa servis kompor gas. (Sumber: ragilweb)

Jakarta, SirOnline.id – Guna menekan pengurangan emisi karbon di Indonesia, PT PLN (Persero) bersama pemerintah sedang merumuskan langkah kebijakan untuk program konversi kompor elpiji ke kompor listrik.

Program itu juga akan dipamerkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada November 2022.

“Kita ingin membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia betul-betul komitmen mengurangi emisi karbon. Konversi ini menjadi bukti, Indonesia sampai kepada masyarakatnya juga aware atas keberlangsungan iklim,” kata Direktur Utama Darmawan Prasodjo dikutip dari Antara, Kamis, (21/7).

Darmawan mengatakan program konversi kompor ini dilakukan PLN sebagai salah satu upaya mengurangi beban negara atas impor elpiji yang tiap tahun naik. Apalagi, selama ini terkhusus elpiji tiga kilogram merupakan barang subsidi yang masih dijual bebas, sehingga tidak tepat sasaran dan menjadi beban APBN.

“Melalui konversi kompor ini langsung bisa menyelesaikan tiga persoalan sekaligus. Mengurangi ketergantungan impor elpiji dengan energi berbasis domestik, yaitu listrik dan juga mengurangi beban APBN yang selama ini untuk mensubsidi elpiji,” ujar Darmawan.

Ketiga, lanjutnya, langkah konversi kompor itu sejalan dengan misi transisi energi pada KTT G20. Dengan menggunakan kompor induksi, maka emisi gas buang yang dihasilkan dari kompor induksi jauh lebih rendah dibandingkan kompor elpiji.

Menanggapi ini Praktisi Energi Dina Nurul Fitria menyebut langkah yang diambil pemerintah tepat. Ia bahkan mengusulkan konversi elpiji ke kompor listrik menjadi program nasional demi mengoptimalkan penyelamatan keuangan negara.

“Kalau kita menggunakan data, maka akan lebih efektif sekiranya transisi energi dari elpiji ke kompor listrik ini menyasar ke golongan rumah tangga dari menengah ke bawah. Tentu dalam hal ini data juga mesti tepat mengingat selama ini narasi yang berkembang bahwa subsidi energi yang tidak tepat sasaran,” kata Dina masih dikutip dari Antara.

Selain transisi menyasar rumah tangga, kata Dina pemerintah juga dapat melakukannya kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Keberhasilan mengubah kebiasaan UMKM dianggap cara jitu untuk menularkannya ke rumah tangga.

Baca: Pemerintah Akan Kaji Kenaikan Harga LPG 3 Kg

“Ini tidak bisa instan, tidak bisa radikal, kita kasih waktu masyarakat belajar 7-9 bulan sebagai masa transisi. Di sisi lain, upaya meningkatkan penerapan subsidi tepat sasaran juga terus dilakukan,” jelas Dina.

Pada tahun ini, PLN menggarap proyek percontohan konversi kompor elpiji ke kompor listrik di dua kota, yaitu Surakarta dan Bali. Pada tahap pertama ada 2.000 masyarakat yang akan merasakan manfaat dari program konversi tersebut.

Sepanjang 2022, PLN akan menyasar 300.000 pelanggan lagi yang tersebar di beberapa kota dengan harapan angka pengguna kompor listrik bisa mencapai 15,3 juta pelanggan pada tahun 2025. (rr)