Sukses Gaet UEA di Bidang Industri Pertahanan, Menhan Prabowo Dinilai Cerdas

13
Menhan Prabowo - UAE
Menhan RI Prabowo Subianto bersama Menhan UEA Mohammed Ahmed Al Bowardi (Sumber: instagram @kemhanri)

Jakarta, SirOnline.id – Pengamat militer dan pertahanan Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, memuji langkah Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto yang berhasil membuka kerjasama pengembangan industri pertahanan dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Ia menuturkan, hal itu merupakan prestasi yang telah ditonjolkan Menhan Prabowo, dan merupakan kecerdasan untuk memperluas pasar produk pertahanan dalam negeri.

“Saya melihat kerja sama ini cerdas, karena kalau hanya melihat untuk kebutuhan dalam negeri maka harga produk pertahanan akan kecil dan tidak kompetitif. Kerja sama antara Indonesia dan UEA tersebut menjadi upaya untuk memperluas pasar bagi produk pertahanan Indonesia,” ujar Khairul, dilansir dari Antara, Selasa (5/7)

Ia menyebut, beberapa hal bisa dikolaborasikan dengan UEA, bahkan Indonesia sendiri diuntungkan, karena bisa menawarkan banyak hal kepada UEA, yang kini tengah menaruh perhatian pada sistem peringatan atau kewaspadaan dini dan penguasaan ruang udara secara militer.

Melalui kerja sama antara Indonesia dan UEA maka, riset, pengembangan, dan produksi BUMN pertahanan akan lebih produktif dan dapat dipasarkan secara optimal.

Dituturkan Khairul, teknologi-teknologi pertahanan yang dimiliki UEA, juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan alutsista generasi baru yang diproduksi bersama Indonesia-UEA.

“Kita berharap kerja sama ini menjadi awal baik bagi Indonesia dan UEA, terutama bagi Indonesia sendiri yang sedang berupaya mengembangkan industri pertahanan dan kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista), maka kerja sama tersebut menjadi sinyal positif bagi keseriusan Indonesia untuk mencapai komitmen itu,” kata dia.

Diungkap Khairul bahwa, untuk membantu dan mengembangkan industri pertahanan, Indonesia harus mampu dan menggecarkan kolaborasi dengan banyak pihak, terutama terkait teknologi alutsista, target pemasaran, dan pengembangan SDM di bidang pertahanan.

Terpisah, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, juga mengatakan hal senada, ia mendukung langkah Mehan Prabowo dalam keberhasilan kerjasama antara Indonesia dan UEA dalam pengembangan industri pertahanan.

“Memang sejatinya industri pertahanan dalam negeri harus dibangun dan diperkuat, namun tanpa melibatkan pihak lain maka upaya tersebut akan sulit,” ucap Ujang, masih dilansir dari Antara.

Baca: Menhan Prabowo Tegaskan Pentingnya Ketahanan Nasional

Ujang menambahkan, kerjasama dalam pengembangan industri pertahanan ini juga harus dibangun bukan hanya dengan UEA, melainkan juga dengan negara-negara lain yang memiliki kapabilitas teknologi, dan produksi industri pertahanan yang lebih maju.

Belajar dari pengalaman perang antara Rusia dan Ukraina, kata Ujang, setiap negara termasuk Indonesia harus bersiap jika sewaktu-waktu terpaksa menghadapi perang.

“Mau tidak mau, Indonesia harus membangun industri pertahanannya dengan UEA maupun negara-negara lainnya adalah sebuah keniscayaan,” tutup dia. (irv)