Jakarta, SirOnline.id – Dalam pidatonya di Istana Kremlin, Kamis, (30/6) Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim telah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, ke Presiden Rusia, Vladimir Putin. Namun, pihak Ukraina terkesan ‘membantah’ bahwa mereka memberikan pesan kepada Jokowi.
Terkait hal ini, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, buka suara. Menurutnya, pesan yang dimaksud Jokowi adalah pemahaman mengenai situasi di Ukraina yang kemudian disampaikan ke pihak Rusia.
“Tidak ada pesan tertulis dan tidak ada pesan langsung yang mengatakan: ‘tolong sampaikan isu ini dan ini ke Putin.’ Maksudnya adalah persepsi dan pemahaman dari pihak Indonesia yang disampaikan ke Vladimir Putin,” ujar Hamianin dalam konferensi pers virtual dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (5/7).
Ia menjelaskan bahwa pesan terbagi menjadi tiga bentuk. Pesan pertama merupakan pesan tertulis, pesan kedua merupakan pesan verbal, dan pesan ketiga merupakan pemahaman antara kedua pihak setelah melakukan perbincangan.
“Pesan memiliki tiga arti, satu berarti (pesan) itu ditulis di sebuah kertas, seperti pesan tertulis, dan dibawa ke suatu tempat. Kedua, sesuatu yang disampaikan secara langsung, yang disusun secara verbal dan disampaikan ke pihak lain. Dan yang ketiga adalah pemahaman setelah dialog tete-a-tete dan pembicaraan lain antara presiden. Setelah kedua pihak mengerti satu sama lain, pesan itu dimengerti oleh Presiden Indonesia,” kata Hamianin.
Ia menegaskan pesan tersebut berarti pihak Indonesia telah memahami posisi Ukraina saat ini, kemudian menyampaikannya ke Putin.
Baca: Pengamat: Jokowi Perankan Politik Bebas Aktif Sesuai Amanat UUD
Sementara itu tanggapan pihak Rusia melalui Juru bicara Dmitry Peskov melalui kantor berita Rusia TASS mengkonfirmasi bahwa ada pesan yang dibawa Jokowi dari Zelensky untuk Putin. Namun memang bukan dalam bentuk tulisan.
“Itu bukanlah pesan tertulis. Hanya itu yang bisa saya sampaikan kepada anda,” kata Peskov kepada TASS, akhir pekan kemarin. (rr)
