Lestarikan Lingkungan, Prajurit Kodam III Siliwangi ‘Berperang’ dengan Sampah di Bendungan Walahar

33
Satgas Citarum
Satgas Citarum Harum Prajurit Kodam III Siliwangi berperang dengan sampah di Bendungan Walahar, Karawang, Jawa Barat. (SirOnline/Irvan)

Karawang, SirOnline.id – Selain menjaga keamanan dan kedaulatan negara di saat perang, di masa damai seorang prajurit juga dituntut untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat.

Seperti halnya di Karawang, para prajurit tengah ‘berperang’ dengan sampah. Alutsista yang mereka gunakan bukanlah kendaraan lapis baja, melainkan hanya sebuah truk, sepatu bot, sarung tangan dan masker.

Seperti yang dilakukan Prajurit TNI Kodam III Siliwangi yang bertugas sebagai Satgas Citarum Harum Sektor 18 Walahar, Karawang. Mereka tengah berjibaku bersama warga membersihkan sampah dan kumpulan ranting pohon yang mencemari Citarum dan bermuara di Bendungan Walahar, Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7).

Saat debit air sungai menurun, Bendungan Walahar kerap dipenuhi sampah domestik, dan patahan ranting-ranting pohon yang hanyut terbawa arus Sungai Citarum, sehingga bermuara dibawah Bendungan Walahar.

Sertu Agus Satgas Citarum Harum Dansubsektor 1 Walahar menuturkan, tumpukan sampah dan patahan ranting pohon, kerap kali mengganggu keindahan Bendungan dan mencemari air Bendungan Walahar.

“Sampah ini tidak bisa dibiarkan terbawa arus, harus segera di angkat, agar aliran sungai tdak tersendat,” ujar Sertu Agus ketika ditemui usai mengangkut sampah. Ia bersama beberapa prajurit, dibantu warga sekitar kerap kali membersihkan tumpukan sampah yang bermuara di pintu air bendungan tersebut.

Selain itu, Agus melanjutkan, Satgas Citarum Harum juga rutin melakukan patroli di aliran Sungai Citarum, “Selain Patroli, kami juga mensosialisasikan tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat di sekitar aliran sungai,” kata dia.

Agus mengakui dirinya tak keberatan jika harus bekerja kotor dan basah kuyup untuk mengangkut sampah, sebab baginya pekerjaan tersebut juga mulia, karena akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

“Kita sering melakukan giat bersih-bersih ini, ini penting, karena selain melestarikan lingkungan, mengangkut tumpukan sampah yang membendung di pintu air juga dapat mencegah banjir,” ujar Agus.

Setiap kali membersihkan sampah, tak kurang dari satu truk sampah diangkut dari pintu air bendungan tersebut. Lalu ia mengangkut sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang, Cikampek, Karawang.

“Hari ini dapat satu truk, kita tarik untuk dibuang ke Jalupang,” imbuhnya.

Baca: Bertemu Spiderman Cilik di Karawang, Kasad Dudung Abdurachman Bertekad Berantas Stunting

Sertu Agus juga mengimbau, agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, apa lagi ke aliran sungai, sebab hal itu dapat membahayakan, baik bagi lingkungan maupun masyarakat di sekitar aliran sungai, atau masyarakat pengguna air di Bendungan Walahar.

“Saya ingatkan, menjaga kebersihan itu tugas kita bersama, dengan membuang sampah pada tempatnya itu juga termasuk taat aturan, selian wujud cinta lingkungan, membuang sampah pada tempatnya juga sama dengan menjaga diri dari bahaya banjir dan dampak lainnya,” pungkas dia. (irv)