Alami Banyak Kendala, Revlon Ajukan Permohonan Bangkrut

20
Revlon
Produk Revlon. (Sumber: Instagram/@revlonid)

Jakarta, SirOnline.id – Produsen kosmetik asal Amerika Serikat (AS), Revlon sedang di ujung tanduk. Mereka mengajukan permohonan kebangkrutan ke pengadilan lantaran sejumlah alasan, salah satunya terlilit utang.

Melansir CNN Indonesia, Jumat (17/6), Revlon mengalami masalah likuiditas akibat kondisi tersebut. CEO Revlon, Debra Perelman mengatakan, pihaknya hanya mampu mendapatkan 575 juta USD untuk membayar utang dan memenuhi operasional mereka sehari-harinya.

“Pengajuan hari ini akan memungkinkan Revlon untuk menawarkan kepada konsumen kami produk ikonik yang telah kami berikan selama beberapa dekade, sambil memberikan jalur yang lebih jelas untuk pertumbuhan kami di masa depan,” kata Debra.

Dia menambahkan, struktur modal yang minim juta membatasi kemampuan Revlon untuk menavigasi masalah ekonomi makro dan memenuhi permintaan ini. Hal itu diperparah dengan penuruan penjualan selama pandemi Covid-19.

Tak berhenti disana, faktor lain yang turut membuat produk yang berdiri sejak 1932 itu gulung tikar adalah masalah rantai pasok dan produksi yang tak bisa mereka pecahkan.

Baca: Ungkap Kondisi Kesehatan, Justin Bieber Terpaksa Batalkan Konser Sejumlah Kota

Persaingan ketat dengan produk kecantikan milik atau didukung selebriti terkanal dunia juga disebut sebagai faktor lain yang membuat Revlon bangkrut.

Dalam perjalanannya, Revlon yang didirikan oleh Joseph Revson dan Charles Lachman, berhasil tumbuh besar. Revlon (REV) go public pada 1996 dan pada 2016 dibeli oleh Elizabeth Arden. Revlon juga menjadi rumah bagi beberapa merek top, termasuk Britney Spears Fragrances dan Christina Aguilera Fragrances. (un)