Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 yang Ditemukan di Indonesia

57
Omicron
Ilustrasi Omicron Varian. (Sumber: Kompas)

Jakarta, SirOnline.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan subvarian virus corona penyebab Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 telah ditemukan di Indonesia. Subvarian anyar Omicron itu ditemukan sebanyak empat kasus di Bali.

“Itu (subvarian Omicron BA.4 dan BA.5) sudah ditemukan di Indonesia kemarin di Bali, ada empat orang kena,” ujar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dikutip CNN Indonesia, Sabtu, (11/6).

Budi mengatakan, subvarian baru ini memiliki karakteristik mampu menghindari imunitas tubuh yang dibentuk oleh vaksin. Penyebaran subvarian ini juga terbilang cepat.

Hal yang sama diungkapkan Dokter spesialis paru Erlang Samoedro. Menurutnya untuk mengantisipasi subvarian ini, protokol kesehatan harus kembali diperketat di tengah longgarnya berbagai aturan yang diterapkan pemerintah.

“Yang penting itu tetap patuhi prokes untuk menghindari tertular subvarian ini,” kata Erlang kepada CNN Indonesia.

Saat ini, angka penularan Covid-19 cukup meningkat secara signifikan. Erlang mengatakan, gejala yang ditimbulkan subvarian BA.4 dan BA.5 tak berbeda dengan Omicron pada umumnya. Sejauh ini, diketahui Covid-19 yang disebabkan SARS-CoV-2 varian Omicron menimbulkan gejala yang cukup ringan.

Selain itu, Erlang juga mengatakan bahwa kemungkinan sistem imun masyarakat cukup kuat untuk menghalau varian baru ini lantaran angka cakupan vaksinasi yang sudah tinggi.
Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 menurut Erlang yaitu demam, batuk, lemas atau merasa lelah, hidung tersumbat atau pilek, nyeri otot, sakit kepala, diare dan mual dan muntah.

Baca: Wajah Cerah Berkat Teknologi Picoway

“Pada beberapa kasus, pasien juga kemungkinan bisa kehilangan indera perasa dan penciuman mereka atau anosmia,” kata Erlang.

Yang pasti, menurut Erlang, subvarian ini bukan jenis SARS-CoV-2 yang ganas. Meski begitu, masyarakat tetap harus taat protokol kesehatan agar tidak tertular. (rr)