Sulit Diharapkan Ada Terobosan, Anggota Dewan Diminta Tidak Korupsi

71
taufik basari-yoga

Sironline.id, Jakarta – 711 Anggota DPR, DPD dan MPR periode 2019-2024 dilantik dalam Rapat paripurna Selasa (01/10/2019). Rapat dibuka oleh pimpinan Abdul Wahab Dalimunthe (80 th) dari Fraksi Demokrat dan Hillary Brigitta Lasut dari Fraksi NasDem (23 th). Sejumlah tokoh hadir mulai dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Wakil Presiden terpilih Ma’ruf Amin, Ketua PDIP Megawati Soekarno Putri, Ketua Partai NasDem Surya Paloh,  mantan Ketua DPR sekaligus Politikus Golkar Akbar Tandjung, Politikus Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono Ketua KPU Arief Budiman, Kepala BIN Budi Gunawan, serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Selain melantik anggota DPR, DPD, dan MPR, malam harinya dilakukan pelantikan Ketua dan 4 wakil ketua DPR periode 2019-2024 yang dijabat politisi PDIP Puan Maharani, politisi Golkar Aziz Syamsuddin, politisi Gerindra Sufmi Dasco, politisi NasDem Rahmat Gobel, dan politisi PKB Muhaimin Iskandar. Sementara itu Ketua DPD RI dijabat La Nyalla, mantan ketua umum PSSI 2015-2016.

“Ketua dan Wakil Ketua DPR 2019-2024 dipilih berdasarkan hasil Pileg 2019. Partai yang berhak mendapat kursi pimpinan DPR adalah PDIP, Golkar, Gerindra, NasDem, dan PKB. PDIP berhak mendapatkan jatah kursi Ketua DPR karena keluar sebagai pemenang Pemilu 2019,” kata Abdul Wahab.

Selain ketua DPR dijabat oleh perempuan pertama dan juga terdapat satu anggota perempuan termuda. Dari 575 anggota DPR keterwakilan perempuan wakil rakyat ini naik menjadi 118 anggota dari periode lalu yang hanya 97 anggota DPR perempuan.

Ketua DPR RI terpilih Puan Maharani dalam pidato perdananya menekankan semangat kolektif kolegial untuk membangun membangun NKRI. Hanya semangat gotong royong, sebagaimana pandangan hidup bangsa Indonesia dan niat pengabdian yang tulus maka semua Anggota DPR RI dapat menjalankan amanah sebagai wakil rakyat.

“Insya Allah, kepemimpinan kami berlima bisa membawa DPR lebih baik melaksanakan tugasnya secara bergotong royong. Kami bersepakat, bahwa apapun yang akan terjadi di DPR, kepentingan bangsa negara akan kami dahulukan untuk kepentingan rakyat,” ujar Puan, usai disahkan menjadi Ketua DPR RI.

Mantan Ketua DPR dari Fraksi Golkar Akbar Tanjung berharap anggota dewan yang baru saja dilantik mampu menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat baik dari fungsi legisltasi, pengawasan hingga budgeting. “Kita harap anggota DPR yang baru memberikan harapan baru bagi rakyat,” jelasnya.

Senada dengan Akbar, Anggota DPR Fraksi Partai Golkar Christina Aryani berupaya merencanakan target-target legislasi dengan lebih realistis berdasarkan pada kejadian yang selama ini sudah terjadi.

“Semoga juga, kerja sama antara Pemerintah dan DPR bisa berjalan selalu harmonis, lebih baik sehingga apa yang menjadi rencana ke depannya dapat dijalankan dengan baik. Karena banyak yang muda-muda, seharusnya energinya juga lebih lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI terpilih dari Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) Taufik Basari yang ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga DPR RI.

“Saya dilantik hari ini dalam situasi demonstrasi yang terjadi dimana-mana. Aksi ini bahkan mengarah pada ketidakpercayaan publik terhadap lembaga DPR, untuk itu tugas kita mengembalikan kepercayaan publik itu melalui kerja nyata,” tuturnya.

Politisi PDIP Arteria Dahlan mengatakan optimis jika angota dewan yang baru akan memberikan harapan bagi rakyat. Pasalnya sebagain anggota dewan adalah generasi milenial yang akan memberikan perubahan.

“Sebagai generasi muda kami punya spirit untuk membangun negeri,” paparnya.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan sebagian besar masyarakat menganggap kinerja DPR tidak memuaskan, karena itu ia berharap anggota dewan yang baru dilantik ini mampu memperjuangkan aspirasi rakyat yang mereka wakilkan. Karena itu, ia berharap, anggota DPR periode 2019-2024 ini harus mampu menjadi penyeimbang pemerintah dalam hal pengambilan kebijakan. Meski dalam hitung-hitungan kursi di parlemen, partai pengusung pemerintah lebih banyak dari oposisi.

“Jangan sampai nanti DPR hanya jadi tukang stempel pemerintah. Nah sekarang kekuatan di parlemen tidak kita rasakan, bahkan kita bisa mengatakan hampir tidak ada opsisi di DPR sekarang,” tutur Pangi.

Pakar politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menegaskan tidak akan ada perbedaan yang signifikan antara anggota DPR RI yang baru saja dilantik dengan wakil rakyat periode sebelumnya.

“Sulit diharapkan terobosan baik dari sisi legislasi, budgeting maupun kontroling meski 49% anggota DPR 2019-2024 wajah baru, jelasnya. Menurutnya ada beberapa hal yang membuatnya yakin. Pertama anggota DPR yang baru dilantik bukanlah tokoh yang didorong masyarakat untuk menjadi wakil rakyat, melinkan mereka yang mencalonkan diri dengan kendaraan partai politik. Kedua, wakil rakyat tersebut terpilih dalam kampanye, bukan atas karena kinerja/prestasi yang telah dilakukannnya, atau sebagai pembela kepentingan rakyat. Dengan demikian baik cara komunikasi maupun proses politik yang dilaluinya sama dengan wakil rakyat periode sebelumnya,” tambahnya.

Meski mengaku sulit berharap akan terobosan, namun Emrus berpesan agar anggota DPR yang baru mampu menjaga marwah DPR sebagai rumah rakyat dengan jalan tidak melakukan korupsi. Selain itu ia berharap anggota dewan bisa melakukan fungsi budgeting memprioritaskan anggaran untuk alokasi barang, mendukung kegiatan ekonomi kerakyatan daripada untuk konsumtif seperti kunjungan kerja atau studi banding ke luar negeri.

“Pekerjaan rumah anggota DPR adalah menuntaskan undang-undang yang tertunda atau ditunda salah satunya UU Revisi KPK hingga akhir tahun ini,” ucapnya.

Sementara itu, pengamat Politik Hendri Satrio mengatakan, anggota DPR baru harus diberi kesempatan untuk membuktikan kinerjanya menjadi wakil rakyat. Setidaknya, mereka bisa memperjuangkan aspirasi pemilihnya.

“Justru tidak fair kalau kita langsung menganggap kapasitas mereka berada di bawah kapasitas yang lainnya. Yang harus kita ubah sekarang ya memberikan mereka kesempatan. Karena itu maka anggota DPR khususnya yang dari kalangan artis ini harus bisa bertanggung jawab,” pungkasnya. D. Ramdani