Jakarta, SirOnline.id – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengajak semua elemen TNI untuk senantiasa mengikat jiwa korsa atau daya juang dalam organisasi TNI. Tak hanya sebagai bentuk tanggungjawab pada negara, mengikat daya juang merupakaan langkah untuk mengenang pengorbanan para pahlawan dan pendahulu TNI.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam syukuran HUT ke-77 TNI di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Selasa (4/10). Syukuran tersebut digelar usai Upacara Parade Senja yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kita berkumpul pada upacara penurunan bendera dalam rangka menyongsong hari kelahiran TNI ini intinya adalah untuk mengikat kembali jiwa korsa kita dan kebanggaan kita sebagai bagian dari TNI, untuk mengenang komandan dan senior kita yang sudah tidak bersama kita, menghormati pengorbanan para pendahulu kita,” ujar Prabowo, dikutip dari laman resmi Kemhan, Rabu (5/10)
Prabowo pun mengingatkan bahwa TNI adalah milik rakyat. Menurutnya, perjuangan TNI tidak mudah sehingga mewariskan nilai-nilai merupakan perkara yang harus diupayakan.
“Juga mengingatkan kembali bahwa kita adalah tentara rakyat, bahwa perjuangan kita ini tidak mudah, serta untuk mewariskan nilai-nilai yang kita hormati kepada generasi muda penerus bangsa, para taruna dan kadet,” imbuhnya.
Senada dengan Prabowo, Wakil Presiden RI keenam, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno yang hadir dalam syukuran tersebut pun menyematkan harapan bagi para prajurit TNI, baik yang masih aktif maupun purnawirawan untuk tetap memegang teguh Sapta Marga serta meneguhkan jati diri sebagai tentara pejuang.
Baca: Temui Kapolri, Prabowo: Indonesia Butuh TNI dan Polri yang Kuat
“Seorang pejuang selalu merindukan rasa persatuan dan kesatuan. Dengan persatuan dan kesatuan, kita dulu mampu merebut dan mempertahankan kemerdekaan bersama seluruh rakyat. Ini patut kita teruskan dan wariskan kepada generasi penerus kita,” ujar Try.
Syukuran yang digelar menjelang HUT TNI yang diperingati setiap tanggal 5 Oktober itu tidak hanya dihadiri oleh Panglima TNI dan Pimpinan tiga matra, tapi juga para atase pertahanan negara sahabat, sesepuh TNI, hingga Menteri Pertahanan era sebelumnya. (un)
