sironline.id, Jakarta – Selain media sosial dan marketplace, website dapat menjadi pilihan bagi bisnis yang ingin go online. Pada skala bisnis menengah ke besar, website diperlukan untuk memperkuat ciri khas bisnis dan membangun kredibilitas sebuah perusahaan. Berbeda dengan media sosial dan marketplace yang pengelolaannya cenderung lebih mudah, mengelola website memerlukan keterampilan teknis khusus. Dari hal ini timbul pertanyaan; apakah website masih relevan untuk dikembangkan dan dimiliki pelaku bisnis?
Pada 7 Desember 2019 di GoWork Menara Rajawali, perusahaan penyedia layanan web-hosting Niagahoster mengadakan Media Gathering & Product Launch untuk secara khusus membahas masa depan website dan menawarkan solusi untuk kesulitan pengelolaan teknis website . CEO Niagahoster, Ade Syah Lubis mengungkapkan sebelum adanya aplikasi dan marketplace, website merupakan penanda kehadiran online seseorang atau sebuah perusahaan. “Pada tahun 90an, tercipta world wide web (WWW), untuk pertama kali. Hal itu juga menjadi pembuka akses internet ke masyarakat luas. Jika media sosial mengenal tren yang terus berubah, website cenderung lebih stabil.” kata Ade Syah Lubis.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh Ivan Kristianto, WordCamp Jakarta Organizer dan WordPress Experts yang juga hadir menjadi panelis dalam sesi diskusi. Selain menjadi platform go online yang stabil, website juga menjadi platform bagi bisnis yang ingin eksis di mesin pencari seperti Google. “(Bagi bisnis) lebih baik mengembangkan website daripada aplikasi. (website ) Lebih ringan, dan secara harga jauh lebih murah daripada aplikasi. Memiliki website juga sama berinvestasi untuk mengenalkan bisnis ke pasar yang lebih luas.” jelas Ivan Kristianto.
Brainhub.eu dalam laporannya menyebutkan, website dapat menjangkau lebih banyak pengguna dibandingkan apps. Selain itu, dari sisi design , website tidak memerlukan modifikasi tertentu untuk tampilan di jenis device berbeda (Android / iOS). Hal lain yang membuat website dapat dipertimbangkan sebagai investasi digital adalah kecenderungan orang untuk mulai “meninggalkan” apps . Data di Amerika yang dihimpun oleh Techcrunch menyebutkan 51% orang Amerika tidak mengunduh apps apapun dalam sebulan. Data ini menunjukkan masa depan website yang cerah sebagai aset digital bagi bisnis. Memiliki website sama seperti mengamankan kehadiran online di mesin pencari, yang setiap harinya dikunjungi ratusan juga orang.
Di Indonesia sendiri, dorongan pemerintah agar UKM go online juga turut mempengaruhi terbentuknya ekosistem ekonomi digital secara menyeluruh. Media sosial,marketplace, danwebsite merupakan platform go online yang saling melengkapi kehadiran online bagi bisnis.
Kendati memiliki potensi yang besar untuk berkembang, website masih dirasa sulit untuk dibuat dan dikelola. Para panelis pun merekomendasikan penggunaan content management system (CMS) WordPress sebagai tools untuk mengatur tampilan dan mengisi konten pada website. Untuk membantu semua orang semakin mudah dan cepat membuat website WordPress, Niagahoster merilis fitur WordPress Store. WordPress Store ini adalah sebuah fitur yang menyediakan pilihan tema website WordPress yang sesuai dengan kebutuhan website bagi bisnis (company profile, toko online, blog , dan lainnya). Pengembangan fitur ini juga menjawab permasalahan 77,3% pengguna website WordPress (dari 650 responden Niagahoster) yang mengaku menghabiskan banyak waktu paling lama mengutak-atik tampilan website.
“Banyak orang yang akhirnya “menyerah” (dengan website -nya) karena melihat tampilan website yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kami ingin memangkas waktu orang membuat website dengan mengembangkan fitur ini.” ujar Wayan Cahyono, Head of Product Niagahoster. Dengan fitur ini, diharapkan para pemilik bisnis, developers pemula, dan semua orang tidak lagi memandang website sebagai platform go online yang sulit untuk dibuat.