LSI: Caketum Golkar, Airlangga Lebih Kuat dari Bamsoet

26
Dok Golkar

 

Sironline.id, Jakarta – Penggantian calon Ketua Umum Golkar yang akan dilakukan pada Munas yang akan digelar akhir tahun ini kembali memanas. Rivalitas antara kedua calon kuat caketum Golkar itu sempat mereda dengan terpilihnya kedua calon kuat Ketum Golkar yakni Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang terpilih sebagai Ketua MPRI RI, dan Airlangga Hartarto sebagai menko perekonomian. Munas yang akan digelar bulan depan itu sudah dimulai dengan rapat pleno yang dilakukan Selasa, (05/11/2019) malam di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Ketum Golkar Airlangga Hartarto memimpin rapat pleno yang berjalan penuh dengan kekeluargaan. Semua kader Golkar yang hadir diberikan kesempatan untuk berbicara dalam rapat tersebut. Pleno menghasilkan keputusan untuk Rapimnas 14-15 November 2019 dan jadwal Munas 4-6 Desember 2019. Rapat Pleno Partai Golkar digelar tak kurang dari dua jam. Dimulai pukul 19.51 WIB, dan berakhir pukul 21.35 WIB. Rapat pleno itu tak dihadiri Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo yang juga tengah mengincar posisi ketum.

Wakorbid Pratama Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan tidak bisa menolak desakan kader di daerah yang mengusungnya sebagai calon ketua umum (caketum). Bamsoet mengatakan maju-tidaknya dia sebagai caketum bukan untuk kepentingan pribadi.

“Ini bukan soal pribadi Bamsoet. Ini soal kepentingan yang lebih besar bagi Partai Golkar. Saya tidak bisa menolak desakan daerah yang menginginkan perubahan dan ingin partai dikelola dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan AD/ART, sehingga bisa mengembalikan marwah kebesaran Partai Golkar sebagai penjaga dan pejuang kesejahteraan rakyat,” kata Bamsoet.

Bamsoet juga mempersilakan Airlangga Hartarto maju kembali sebagai caketum. Dia menyebut tak hanya Airlangga yang berhak mencalonkan diri. “Silakan jika Pak Airlangga atau siapa pun kader Partai Golkar yang memenuhi persyaratan jika ingin maju menjadi caketum Partai Golkar, saya dukung dengan cara tidak akan menghalangi. Yang terpenting kita kedepankan sportivitas, fairplay, dan gentleman,” jelasnya.

Bamsoet sendiri mengaku belum memutuskan mencalonkan diri atau tidak. Ketua MPR RI itu memastikan akan mengumumkannya di kemudian hari. “Saya sampai saat ini belum memutuskan untuk terus maju sebagai caketum Partai Golkar atau tidak. Karena pelaksanaan Munas Partai Golkar sendiri sampai saat ini belum ditetapkan. Nanti pada saatnya saya akan mengumumkan maju atau tidaknya,” terangnya.

Kader Golkar Nusron Wahid mengatakan Bamsoet mendapat amanah dari para kader di daerah untuk maju sebagai sebagai caketum. Nusron menyebut Bamsoet tak akan mengingkari amanah kader di daerah.

“Pak Bamsoet hanya menjalankan amanah dari DPD 1 dan DPD 2, amanat DPD 1 dan DPD 2 meminta Pak Bamsoet maju, ya maju. Ya nggak mungkin sebagai kader itu mengingkari dan mengkhianati desakan dan keinginan serta amanat dari kader di tingkat bawah,” kata Nusron.

Sementara itu, menurut Direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, peluang Airlangga Hartarto untuk kembali menduduki kursi Ketua Umum Partai Golkar sangat kuat sehingga akan unggul atas lawannya. Menurutnya posisi Airlangga yang kini juga menjabat sebagai Menko Perekonomian membuatnya makin di atas angin. Djayadi bahkan memprediksi Airlangga telah mengantongi restu dari Presiden Joko Widodo.

“Itu restu dari Jokowi. Saya kira itu akan dibaca oleh pengurus Golkar secara umum sebagai restu bahwa Pak Airlangga-lah yang lebih dianggap cocok untuk menjadi Ketum Golkar,” ungkap Djayadi.

Djayadi menduga Airlangga akan kembali duduk sebagai Ketua Umum Golkar secara aklamasi. Namun melihat perkembangan dengan munculnya kembali nama Bambang Soesatyo sebagai penantang, maka Munas Golkar akan memanas.

“Dugaan saya, sudah ada kesepakatan-kesepakatan secara internal antara faksi (kelompok) Pak Bambang Soesatyo dengan faksi Pak Airlangga Hartarto,” ucap Djayadi.

Djayadi juga melihat dukungan dari ormas Trikarya kepada Airlangga membuatnya semakin kuat. Terlebih saat ini juga sudah muncul dukungan dari sejumlah DPD II dari berbagai daerah. Dukungan dari daerah itu juga dinyatakan secara langsung oleh Ketua Bidang Penggalangan Opini dan Media DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily. Ace mengklaim Airlangga telah mengantongi dukungan sebesar 92 persen suara.

“Kami optimistis Pak Airlangga akan memenangkan kembali pemilihan Ketum, pada Desember 2019. Setidaknya kami telah mencatat ada 92 persen pemilih suara yang menyatakan dukungan pada Airlangga,” ujar Ace di kompleks parlemen. D. Ramdani