Stok Aman, Bulog Tegaskan Tak Impor Beras

117
Petugas Badan Urusan Logistik (Bulog) saat memeriksa stok beras di Gudang Bulog kawasan Paron, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (24/9). Menurut Kepala Perum Bulog Subdivre Kediri, Arif Mandu stok beras Bulog Subdivre Kediri aman untuk untuk 8 bulan kedepan terutama menghadapi musim kering atau kemarau ini, dengan stok 26.000 ton ANTARA FOTO/Rudi Mulya/ss/mes/14

sironline.id, Jakarta – Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar menegaskan Indonesia tidak perlu membuka keran impor beras. Ia memastikan stok beras aman. “(Stok beras) Gak ada masalah lah. Pokoknya gak perlu kita impor ya. Beras gak ada masalah kita. Beras stok masih bagus masih 2.370.000 ton lebih,” katanya di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (2/9).

Stok beras yang ada saat ini, masih akan terus bertambah hingga akhir tahun dan dipastikan akan mencukupi hingga panen raya tahun depan. Stok tersebut untuk memenuhi permintaan komersil maupun Ketersediaan Pasokan Stabilisasi Harga (KPSH). Sehingga harga beras di pasaran pun akan selalu stabil.

“Stok cadangan kita kan cukup untuk mengantisipasi kalau ada lonjakan harga ya fungsinya Bulog stabilisasi harga toh kalau mahal kita turunkan kalau mahal kita beli. Nah kan gitu jelas,”tambahnya.

Meski sedang terjadi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan, namun menurut Bachtiar di beberapa daerah lainnya tidak terjadi hal tersebut. Daerah yang tidak mengalami kekeringan masih bisa panen dan membantu pasokan beras.

“Ada daerah yang kena kekeringan ada daerah yang masih hujan. Nah, jadi masalah stok beras ini pengadaan sampai hari ini rata – rata masih 4000 ton. Terus operasi pasar cuma 3.000 ton gak nyampe. Artinya antara in sama out masih banyak in nya,” tambahnya.

Ia memperkirakan menjelang akhir tahun ini di Pulau Jawa sudah mulai masuk musim penghujan, khususnya November atau Desember. Asumsinya, jika hujan turun di bulan-bulan tersebut maka panen raya diprediksi akan jatuh pada bulan April di tahun mendatang.