Saatnya Selamatkan Perempuan Indonesia dari Kanker Payudara

54

Kanker payudara adalah penyebab kematian perempuan akibat kanker paling tinggi di Indonesia yang membebani masyarakat secara ekonomi, psikologis maupun psikososial. Inovasi dalam pengobatan kanker selayaknya seiring dengan peningkatan akses masyarakat terhadap inovasi tersebut sehingga diperlukan model pembiayaan yang ideal agar pasien di Indonesia dapat mengakses pengobatan inovatif secara optimal.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaan trastuzumab emtansine, terobosan dalam pengobatan kanker payudara HER2 positif dengan kombinasi 2 agen antikanker dalam 1 obat, untuk pasien stadium lanjut. Trastuzumab emtansine, pengobatan inovatif terbaru untuk kanker payudara, telah disetujui oleh BPOM untuk pasien kanker payudara tipe HER2-positif stadium lanjut atau metastatik yang telah menjalani pengobatan sebelumnya dengan trastuzumab dan kemoterapi menggunakan taxane.

Bagi pasien kanker payudara HER2-positif stadium lanjut, tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan penyakit sehingga pasien dapat memiliki harapan dan kualitas hidup yang lebih baik. Trastuzumab emtansine adalah antibody-drug conjugate yang bekerja sebagai obat tunggal yang mensinergikan kemoterapi dan terapi target di dalam satu obat.

“Obat ini menargetkan protein HER2 secara spesifik dan juga menghancurkan sel kanker dari dalam sel kanker itu sendiri. Hal ini akan mengurangi kerusakan pada jaringan sel normal lainnya sehingga mengurangi efek samping akibat komponen kemoterapinya,” kata Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, FINASIM, kepada media di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Ditambahkan, trastuzumab emtansine memberikan rata-rata survival hingga 30,9 bulan dan menunda pemburukan penyakit hingga 9,6 bulan serta kejadian efek sampingnya lebih sedikit dibandingkan dengan pengobatan standar lapatinib dan capecitabine.

“Pasien yang mendapatkan akses pengobatan inovatif seperti trastuzumab emtansine melalui Jaminan Kesehatan Nasional memiliki kesempatan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya. Trastuzumab emtansine telah masuk dalam skema pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional di 41 negara sejak 6 tahun yang lalu,” ujar Dr. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM.

Pengobatan yang tepat memberikan kesempatan berharga, selain mengurangi beban ekonomi, psikologis, dan psikososial yang perlu ditanggung oleh masyarakat. Di Indonesia, kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan sangat penting untuk dapat menemukan cara agar pasien kanker di Indonesia dapat mengakses pengobatan kanker payudara HER2-positif secara optimal, termasuk bagaimana model pembiayaannya yang ideal. (est)