PKS Tak Masalah Jadi Pposisi Tunggal

23

Jakarta – Pasca Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan menolak semua gugatan Prabowo-Sandi terkait sengketa Pilpres 2019, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengatakan partai-partai pendukung Prabowo-Sandi sudah memberi sinyal merapat ke pemerintah.

“Kita baca ya, dari fenomenanya pengumuman MK, juga KPU belum apa-apa sudah mau merapat, itu tanda-tandanya kan tidak siap beroposisi, menurut saya itu tafsirannya,” ungkapnya dalam pembekalan 250 kadernya di Hotel Mercure, Jakarta, awal pekan ini.

Bahkan Sohibul juga menilai, Partai Gerindra memberi sinyal tidak siap menjadi oposisi. Kendati, PKS tetap berharap Gerindra berada di luar pemerintahan.

“Bisa ditafsirkan begitu, walaupun khusus dengan Gerindra saya berulang kali tegaskan sebagai sahabat saya masih punya keyakinan ujung-ujungnya enggak kok, enggak ke sana, Insyaallah bersama PKS,” ucapnya.

Meski demikian, ia menegaskan jika PKS tidak mempermasalahkan partainya sendirian menjadi oposisi karena partai lain tidak ada yang siap menjadi oposisi. Menurutnya, PKS sudah berpengalaman jadi oposisi pada periode pertama pemerintahan Jokowi-JK.

“Pertama sebetulnya kita ingin menjalankan dasar logika demokrasi. Bahwa demokrasi ini harus ada check and balance. Berarti harus ada oposisi,” tegasnya.

Sementara itu, terkait Gerakan Arah Baru Indonesia atau Garbi yang akan diresmikan jadi partai politik, ia enggan berkomentar. Menurutnya itu bukan masalah yang harus diurus PKS. Ia yakin para kader PKS akan tetap setia. Ia percaya kadernya tidak akan pindah ke Garbi.”Saya sudah bilang, saya percaya kepada kader PKS. Udah pada matang semua,” tambahnya.

Sebelumnya, mantan kader PKS yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berencana meresmikan Garbi sebagai partai politik. Ia pun menargetkan mendaftarkan Garbi sebagai partai politik ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) pada akhir 2019. (D. Ramdani)