Wapres Tunjuk 8 Staf Khusus

52

sironline.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk 13 staf khusus Presiden yang akan membantu tugasnya sebagai kepala negara. Tujuh di antara staf khusus presiden tersebut berasal dari kalangan milenial. Mereka adalah Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Andi Taufan Garuda Putra, dan Aminudin Ma’ruf. Sebelumnya, Jokowi sudah menunjuk 6 orang staf khusus dari berbagai kalangan. Mulai dari politisi, hingga mantan aktivis.

Kini Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga resmi menunjuk staf khusus baru. Ia menunjuk delapan staf khusus untuk membantu kerjanya dalam lima tahun mendatang. Masduki Baidlowi, juru bicara Wakil Presiden RI menuturkan, para staf khusus ini akan memiliki tugas dan fungsi masing-masing. “Ada delapan orang staf khusus. Itu dengan bidang masing-masing yang sesuai dengan nomenklatur yang sesuai dengan peraturan zaman wapres sebelumnya, Pak Jusuf Kalla,” kata Masduki di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin 25 November 2019.

Mereka adalah Muhammad Natsir, Satya Arinanto, Sukriansyah S Latief, Lukmanul Hakim, Imam Aziz, Robikin Emhas, Masykuri Abdillah dan Masduki Baidlowi

Natsir sebelumnya merupakan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi. Pada penugasan sebagai staf khusus ini, Natsir akan menangani bidang reformasi birokrasi yang didalamnya juga ada penanganan pendidikan. Satya Arinanto merupakan staf khusus bidang hukum. Sebelumnya, Satya juga membantu Jusuf Kalla sebagai staf ahli. Saat ini Satya juga tercatat sebagai guru besar tata negara di Universitas Indonesia.

Sosok Sukriansyah S Latief sebelumnya merupakan staf khusus menteri pertanian. Ia juga tercatat sebagai komisaris di Pupuk Indonesia semenjak Juni 2015. Pria yang akrab disebut dengan inisial UQ ini akan menjadi staf khusus terkait investasi. Lukmanul Hakim menjabat Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia. Setelah ditetapkan sebagai staf khusus, Lukmanul akan membantu Wapres Ma’ruf dalam masalah-masalah terkait ekonomi.

Imam Aziz disebutkan sebagai alumni UIN Jogjakarta. Ia merupakan aktivis dan LSM, yang bergerak pada pemberdayaan masyarakat. Dalam jabatannya sebagai staf khusus, Lukman akan diserahi tanggung jawab terkait dengan pemberdayaan masyarakat, penanganan kemiskinan serta isu stunting. Robikin Emhas merupakan Pengurus PBNU yang akan menangani masalah komunikasi dan hubungan hubungan antar lembaga. Masykuri Abdillah, guru besar UIN Jakarta  dan Masduki Baidlowi, Staf Khusus sekaligus juru bicara Wakil Presiden RI.