Indonesia Masuk Kelompok Negara dengan IPM Tinggi

45

sironline.id, Jakarta – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nation Development Program mengumumkan nilai indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia mencapai 0,707 pada 2018. Sepanjang tahun 1990 hingga 2018, nilai IPM Indonesia meningkat 34,6 persen, dari 0,525 menjadi 0,707. Selama periode tersebut, harapan hidup di Indonesia saat lahir meningkat 9,2 tahun menjadi 71,5 tahun.

Nilai tersebut membuat Indonesia untuk pertama kalinya masuk dalam kategori kelompok negara dengan IPM tinggi dalam waktu 20 tahun belakangan ini. “Nilai IPM 0,707 menempatkan negara ini (Indonesia) dalam kategori pembangunan manusia yang tinggi, berada di posisi 111 dari 189 negara dan wilayah,” kata UNDP dalam laporan mereka seperti dikutip dari website Sekretariat Kabinet, Rabu (11/12).

Tahun rata-rata lama sekolah juga meningkat 4,7 tahun menjadi 8 tahun, dan tahun lama sekolah yang diharapkan meningkat dari 2,8 tahun menjadi 12,9 tahun.  Gross National Income (GNI) meningkat sekitar 155,9 persen, dari 4,399 dollar AS (1990) menjadi 11,256 dollar AS (2019.

Perwakilan UNDP Indonesia Christophe Bahuet menilai, masuknya Indonesia dalam kelompok dengan IPM tinggi adalah tonggak bersejarah bagi Indonesia. “Prestasi ini adalah hasil dari komitmen nasional yang kuat untuk pembangunan manusia, yang tidak hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi tetapi juga kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatan dan pendidikan,”jelasnya.

Dalam laporan UNDP itu juga mengingatkan pentingnya upaya-upaya yang lebih maksimal dalam pencegahan ketimpangan di Indonesia. Menurut UNDP, bila ketimpangan dimasukkan dalam pengukuran, maka nilai IPM Indonesia bisa anjlok sampai 17.4 persen.

Christophe Bahuet mengingatkan, bahwa laporan UNDP itu juga membawa pesan yang perlu diperhatikan Indonesia dalam pembangunan manusia dan mengurangi kesenjangan, dan mengantisipasi kesenjangan baru di masa depan.