Keunikan Praveena Ecoprint Karya Kalya Mahiya

156
Praveena Indonesia
Kalya Mahiya Pravina dalam acara pameran Festival Tumbuh Bersama di Senayan Park Jakarta (Praveena Indonesia)

Jakarta, SirOnline.id – Usianya baru 13 tahun. Namun, kiprahnya dalam karya sungguh menakjubkan.

Namanya Kalya Mahiya Pravina. Prestasi akademiknya moncer.

Juara Olimpiade Matemika, Olimpiade Bahasa Inggris bahkan menguasai 3 bahasa asing hingga belasan tarian tradisional Indonesia dikuasainya.

Tak berhenti di situ, di usia belia, Kalya membangun usaha. Ia menginisiasi usaha pembuatan keripik pisang yang diberi nama KRIPI. Jadi KRIPI itu akronim, K = klangenan (kesayangan), R = roso (rasa), I = impen (impian), P = praveena dan I = Indonesia.

“Jadi harapan aku, KRIPI bisa merealisasikan impian dan rasa kesayangan masyarakat akan makanan Indonesia,” jelasnya.

Usaha KRIPI ini hadir, karena keinginan Kalya membantu para ibu-ibu rumah tangga.

“Jadi karena pandemi, aku ingin membantu ibu-ibu tulang punggung keluarga yang suaminya meninggal karena Covid-19,” ungkapnya.

Keripik pisang KRIPI terdiri dari 3 varian yakni coklat, original manis, dan balado.

“Yang menjadi best seller dan favorit para penikmat keripik itu yang varian original manis.
Rasa pisangnya masih otentik, apalagi kita pakai pisang nangka yang kualitas bagus,” ucapnya.

KRIPI bukan satu-satunya bisnis yang dibangun Kalya.

Yang teranyar, kepeduliannya akan lingkungan dan ekonomi kreatif mendorongnya membangun Praveena.

Usaha ini dimulai bertepatan dengan ulang tahun ke-13 pada 1 Oktober 2022.

Praveena Indonesia
Ragam produk Praveena Indonesia dalam acara pameran Festival Tumbuh Bersama di Senayan Park Jakarta (Praveena Indonesia)

“Berangkat dari semangat untuk menumbuhkan ekonomi kreatif dimana ada potensi ecoprint yang dapat dikembangkan sebagai sarana belajar juga bisnis.

Saya ingin mengangkat kisah daun yang ada di sekitar kita untuk memberikan makna yang berarti akan kreativitas seni dan cinta pada bumi.

Apalagi produk ini dibuat dengan handmade yang ramah lingkungan,” terangnya tersenyum.

Kalya berharap melalui usaha yang dibangunnya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat terutama masyarakat yang sangat membutuhkan tambahan pendapatan.

“Saya berharap bisa membantu ibu-ibu tulang punggung keluarga yang kreatif agar produktif dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga,” cetusnya.

Ada 3 produk andalan dari Praveena ecoprint yakni blanket, kain, dan silk scarf.
Meski produk ecoprint semakin menjamur saat ini, harus diakui bahwa Praveena ecoprint memiliki keunggulan yang tak dimiliki produk sejenis yang ada di pasaran.

Ecoprint sebagai identitas Indonesia dengan berbagai corak khas tanaman tropis.

Produk ini dibuat secara ramah lingkungan, karena menggunakan bahan organik melalui pewarna alam berupa kain serat selulosa/cupro (katun dan linen).

Juga motif daun yang unik dan eksklusif. Tidak ada yang sama satu dengan yang lain sehingga menarik bagi pencinta kreativitas, seni dan lingkungan hidup,” jelas Kalya.

Meski baru, Praveena Ecoprint sudah dipasarkan melalui Instagram @PraveenaIndonesia.

“Juga kemarin pada 11-13 November 2022, Praveena Ecoprint dan KRIPI Praveena Indonesia mengikuti pameran di Senayan Park Jakarta pada “Festival Tumbuh Bersama“, bersama dengan komunitas UMKM Yuk Group dimana Prilly Latuconsina selaku ketua yayasannya.

Pembukaannya dihadiri oleh Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Bapak Sandiaga Uno,” ungkapnya.

Baca: Dua Lukisan Museum Seni Rupa dan Keramik Ditetapkan Jadi Benda Cagar Budaya Nasional

Kalya mengaku untuk memasarkan produk ecoprint ini, ia mengandalkan media sosial dan pameran.

Harapan Kalya melalui Praveena ecoprint ini bisa berkembang pesat hingga menembus pasar mancanegara.

“Ini bisnis yang ecofriendly, namun tetap dengan keunikan dan karakter kreatif cinta lingkungan hidup,” tutupnya.

Sukses selalu Kalya! (des)