BNPT: Potensi Radikalisme Meningkat Jelang Pemilu 2024

9
Boy-Rafli-Amar
Kepala BNPT, Boy Rafli Amar. (Sumber: @boyrafliamar)

Jakarta, SirOnline.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar memperingatkan masyarakat tentang potensi radikalisme akan meningkat jelang Pemilu 2024.

Hal itu dilontarkan Boy Rafli merespons sekaligus mengamini pernyataan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menyebut hal sama sebelumnya.

“Apa yang disampaikan oleh Pak Moeldoko itu kan sebagai ‘warning’, itu kan hasil riset kita yang disampaikan sebagai sebuah ‘warning’,” ujar Boy Rafli, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (27/10).

“Menghadapi Pemilu 2024 bisa saja orang melakukan segala upaya, segala cara, tetapi ternyata cara itu adalah cara yang mengarah kepada pelanggaran hukum,” sambungnya.

Ia mencontohkan, upaya yang dimaksud bisa berupa tindak kekerasan atau hal lain yang meresahkan. Kendati demikian, ia mengaku BNPT telah melakukan mitigasi agar upaya-upaya tersebut tak terjadi.

“Selama ini kita sudah melakukan mitigasi, kita tidak pernah berhenti mitigasi,” tegasnya.

“Ini kan antisipasi agar jangan nanti dalam pesta demokrasi itu menggunakan cara cara yang bisa menimbulkan keresahan, terutama aktivitas berbasis kekerasan,” tambahnya.

Baca: Survei: 59 Persen Publik Tidak Percaya Kasus Brigadir J Rampung Secara Adil

Lebih lanjut, Boy berharap bentuk kekerasan seperti tindak ujaran kebencian alias hate speech, kampanye hitam, penyebaran hoaks hingga kekerasan fisik tak menempati banyak ruang pada Pemilu 2024 mendatang.

Untuk itu, Boy Rafli meminta masyarakat untuk tetap waspada dan bersama-sama membangun demokrasi yang sehat, terlebih menjelang pemilihan umum yang akan berlangsung dua tahun lagi. (un)