Pesona Budaya Nusantara 2022 Jadi Ajang Bangkitan Wisata Budaya Yogyakarta

23
Pesona Budaya Nusantara 2022
Tarian dari Kontingen Kesenian Kota Jogja dalam acara Pesona Budaya Nusantara 2022 yang digelar di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII). (Dokumen Disbud Kota Yogya)

Jakarta, SirOnline.id – Pesona Budaya Nusantara 2022 kembali digelar setelah vakum akibat pandemi Covid-19. Mengusung tema “Glorious Jogja”, gelaran acara tersebut menjadi awal kebangkitan peristiwa budaya di Yogyakarta, maupun Indonesia.

Pesona Budaya Nusantara 2022 yang telah berlangsung pada 29 September hingga 1 Oktober 2022 ini juga menjadi penanda kejayaan budaya Kota Yogyakarta.

Acara ini kembali dihadirkan secara langsung di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), bekerjasama dengan Badan Penghubung Daerah, Pemda DIY dan TMII.

“Berbagai gelaran acara pada Pesona Budaya Yogyakarta dari Festival Kuliner, Kerajinan, Travel Fair Jogja hal ini dapat menjadi ungkapan rindu dengan Kota Jogja,” ungkap Yetti Martanti Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.

Serangkaian acara yang menampilkan pesona budaya Yogyakarta yang telah diselenggara di antaranya Table Top, Travel Dialog dan Travel Fair, Pameran dan Demo Kerajinan bekerjasama pengrajin Kota Yogyakarta, Festival Kuliner bekerjasama PPJI, Aspeg Kota Jogja dan UMKM Kota Yogyakarta.

Kegiatan nasional ini juga dimeriahkan dengan pertunjukkan seni budaya seperti Kethoprak, Sendratari, Pagelaran Wayang, Fashion Show Batik Lurik hingga Permainan Tradisional.

Pesona Budaya Nusantara 2022
Fashion Show Batik Lurik dalam acara Pesona Budaya Nusantara 2022 yang digelar di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII). (Dokumen Disbud Kota Yogya)

Dalam gelaran acara puncak Pesona Budaya Nusantara 2022 di Jakarta, juga turut diluncurkan logo HUT ke-266 Kota Yogyakarta, Sabtu (1/10/2022). Bersamaan pula, dilakukan pemasangan logo HUT ke-266 Kota Yogyakarta di Jembatan Kleringan.

Pesona Budaya Nusantara merupakan gelaran yang menjadi semangat dan penanda kebangkitan pariwisata budaya di DIY.

Yogyakarta adalah kota yang memiliki berbagai potensi seni budaya, baik tradisi maupun kontemporer yang terus berkembang seiring dengan berkembangnya kehidupan masyarakat.

“Kesenian tersebut tidak hanya menjadi bagian masyarakat Yogyakarta itu sendiri, akan tetapi perlu dikenalkan kepada masyarakat di luar, sehingga produk-produk kesenian tersebut dapat dijadikan sebagai media penghubung dan pemersatu antar daerah di Indonesia,” kata Sumadi, Penjabat Walikota Yogyakarta.

Sumadi menambahkan, Yogyakarta tidak hanya milik masyarakatnya. Akan tetapi, Yogyakarta juga salah satu mutiara budaya nusantara yang menjadi kebanggan Indonesia dengan keunikan ragam seni budaya yang adiluhung.

“Kegiatan ini juga sangat spesial bagi kami, karena setelah 7 tahun sejak tahun 2015 lalu, Kota Yogyakarta ditunjuk kembali sebagai penyelenggara Pesona Budaya Nusantara yang bertepatan dengan hari pertama peringatan HUT ke 266 Kota Yogyakarta,” jelas Sumadi.

Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Alam X mengungkapkan kegiatan Pesona Budaya Nusantara ini mengandung tiga nilai penting.

Pertama, kegiatan ini sebagai upaya promosi potensi daerah kepada masyarakat luas yang dapat mendukung dan memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat seni budaya, kota pendidikan dan kota pariwisata.

Baca: Todan Kuah Kuning, Kuliner Khas Sulawesi Selatan yang Dibuat dari Katak Besar

Kegiatan ini juga menjadi media untuk memupuk, membudayakan dan menumbuhkembangkan, serta membangkitkan nilai-nilai budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat, sekaligus mendorong kreativitas para seniman untun terus berkreasi.

“Nilai lainnya yakni, bisa sebagai alternatif media hiburan sehat dan edukatif dengan tanpa menghilangkan nilai kultural budaya bangsa sendiri. Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pihak-pihak dan organisasi perangkat daerah (OPD), Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Bahubda DIY atas inisiatif dan kolaborasi yang baik sehingga kegiatan ini memungkinkan untuk terlaksana,” jelas Sri Paduka Paku Alam X. (adv)