Mengenal Sejarah Gudeg yang Sudah Ada Sejak Abad ke-15

8
Kuliner Gudeg
Kuliner Gudeg. (Sumber: Gudeg Busri)

Jakarta, SirOnline.id – Kota Yogyakarta yang khas dengan budaya dan keramah-tamahan penduduknya, membuatnya dikenang manis oleh banyak orang yang pernah mengunjunginya.

Kenangan manis itu serupa dengan citarasa asli Yogyakarta satu ini. Dengan perpaduan isi seperti nangka, ayam dan telur, Gudeg memiliki memiliki rasa manis yang khas. Namun, tahu kah jika dibalik rasa pekat dari gudeng, ada sejarah panjang hingga akhirnya makanan ini tercipta?

Melansir Republika, gudeg sudah ada sejak abad ke-15. Usianya bahkan lebih tua dari kota Yogyakarta. Kala itu, berlimpahnya limbah dari pepohonan yang ditebang untuk keperluan pembangunan Kerajaan Mataram Islam di Alas Mentaok, sekitaran kawasan Kotagede, membuat prajurit yang sedang bertugas dalam pembangunan, membuat makanan satu ini.

Pohon kelada dan nangka yang ditebang, sisa kelapa, nangka muda dan melinjo dari pepohonan itu dimasak oleh para prajurit dalam sebuah kuali besar. Tambahan bumbu masak seperti gula jawa, lengkuas dan rempah tak lupa dicampurkan untuk menambah citarasa.

Nangka yang jumlahnya banyak tersebut diaduk menggunakan sebuah alat semacam dayung perahu agar tercampur rata. Dalam bahasa jawa, proses ini disebut “hangudeg” atau mengaduk. Berawal dari sana lah, akhirnya kuliner ini dikenal dengan nama gudeg seperti yang kita kenal sekarang.

Baca: 7 Kuliner Khas Ibu Kota Jakarta yang Menggugah Selera

Meskipun mulanya gudeg merupakan panganan rakyat, namun panganan yang satu ini lambat laun juga mulai dinikmati oleh masyarakat kelas atas pada masanya. Bahkan dalam sastra Hawa Serat Centhini disebutkan bahwa gudeg menjadi salah satu masakan yang disajikan untuk para tamu Kerajaan Mataram pada abad ke 16.

Gudeg makin populer ketika Universitas Gajah Mada (UGM) dibangun pada 1949 di Yogyakarta. Mahasiswa yang berasal dari luar daerah, mencicipi gudeg dan mengenalkannya ke wilayahnya masing-masing. (un)