Jakarta, SirOnline.id – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendukung keputusan penurunan syarat tinggi badan bagi calon prajurit TNI.
Prabowo menyebut penyesuaian tersebut perlu dilakukan lantaran tinggi badan masyarakat Indonesia cenderung berbeda-beda di setiap daerah.
“Saya kira sesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing dan suku yang berlainan. Semua punya potensi yang sangat baik untuk pertahanan. Jadi, saya mendukung penyesuaian,” kata Prabowo, dikutip CNN Indonesia, Jumat (30/9).
Kendati demikian, Ketua Umum Partai Gerindra itu menekankan perekrutan taruna dan taruni akademi militer (akmil) seharusnya tak hanya berfokus pada tinggi badan. Kemampuan calon prajurit, lanjut Prabowo, harus menjadi aspek yang perlu dipertimbangkan.
Menurut Prabowo, menilai syarat tinggi badan yang terlalu tinggi bagi calon prajurit TNI justru akan merugikan negara. Ia memandang, bisa saja ada taruna yang pendek, tetapi punya kemampuan baik.
Baca: Temui Kapolri, Prabowo: Indonesia Butuh TNI dan Polri yang Kuat
“Saya kira kita rugi, negara rugi, TNI rugi,” ujarnya.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebelumnya mengambil langkah penurunan syarat tinggi taruna Akmil. Syarat untuk laki-laki turun dari 163 cm menjadi 160 cm. Adapun syarat tinggi badan untuk perempuan turun menjadi 155 cm dari 157 cm. (un)
