6 Warga Baduy Meninggal Misterius Diduga Terserang Penyakit TBC

10
Baduy IO
Tim Pemantau Independen bersama warga Baduy Dalam (Baduy Dalam). (IO/Yoga)

Jakarta, SirOnline.id – Sebanyak enam orang warga Baduy, Banten meninggal dunia secara misterius selama sebulan terakhir. Kementerian kesehatan (Kemenkes) dan sejumlah Sahabat Relawan Indonesia bergerak cepat melakukan pengambilan sampel darah warga Baduy Dalam untuk mengetahui penyebab kejadian ini.

Hasilnya penyakit tuberkulosis (TBC) diduga menjadi penyebabnya. Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat mengatakan ada enam sampel darah yang diperiksa. Dua sampel darah menunjukkan positif TBC.

“Hasilnya dua TBC. Enam sampel hasilnya macam-macam, tapi intinya infeksi saluran akut, ada yang infeksi pada trombosit, leukosit, dan TBC itu,” kata Arif seperti dikutip dari Detik, Selasa, (13/9).

Arif menjelaskan enam sampel darah itu diambil dari keluarga inti warga Baduy yang meninggal dunia dan sedang mengalami sakit dengan gejala yang sama. Gejala itu mulai demam, batuk, hilang nafsu makan, hingga batuk berdarah.

Dia menyebut enam warga Baduy yang meninggal itu terdiri atas empat orang balita dan dua anak-anak usia 15 tahun. Lokasi rumah keenam warga itu juga cenderung berdekatan atau tetangga kampung.

“Setiap Minggu memang kami keliling kampung buat memberikan layanan kesehatan. Pertengahan Agustus laporan pertama, saat itu laporannya ada yang sakit demam dan batuk nggak sembuh-sembuh kemudian meninggal. Satu, dua, tiga sampai jumlahnya enam orang (meninggal dunia),” tuturnya.

Arif mengaku enam sampel darah yang diambil kelompoknya masih kurang untuk mendeteksi penyakit yang beredar di warga. Idealnya, ada 10 sampel darah yang yang diambil dari masing-masing kampung.

“Kami menyiapkan untuk mengambil 25 sampel tapi ternyata cuma 6 yang bisa. Sebenarnya belum ideal ya sampel darah yang kami ambil, tapi kami berharap ini (hasil laboratorium) bisa menjadi peringatan untuk pemerintah,” jelasnya.

Selain pengambilan sampel darah, Arif bersama kelompoknya juga memeriksa warga Baduy lain yang mengalami sakit. Hasil pemeriksaan, ada 15-25 orang dalam satu kampung yang mengalami gejala demam.

Kata Arif, jumlah ini masih bisa bertambah mengingat banyaknya kampung yang ada di Baduy. Diketahui ada tiga kampung di Baduy dalam dan 65 kampung di Baduy luar.

“Banyak sekali, satu kampung bisa 15-25 orang demam. Bisa Sampai ratusan kalau di-screening lebih luas, bakal kewalahan sebenarnya,” sambungnya.

Baca: Pengacara Bripka RR: Klien Saya Pantasnya Jadi Saksi

Dia berharap pemerintah lebih serius memberikan pelayanan kesehatan bagi warganya, termasuk sosialisasi mengenai penggunaan BPJS Kesehatan.

“Kami berharap pemerintah bisa masuk ke tengah-tengah warga memberikan edukasi. Termasuk penggunaan SKTM atau BPJS kesehatan, atau lainnya,” pungkasnya. (rr)