Pemkab Teluk Bintuni Kenalkan Olahan Mangrove di VIG Paris

23
event mangrove
Delegasi pemkab Teluk Bintuni di acara Village International Gastronomy 2022 di Paris, Perancis. (Sumber: Istimewa)

Jakarta, SirOnline.id – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat memamerkan kerajinan tangan dari tanaman mangrove dalam event Village International Gastronomi (VIG), yang diselenggarakan di kota Paris, Perancis dari 1 hingga 4 September 2022.

Village International Gastranomi merupakan event bergengsi yang menunjukkan kuliner dan produk kerajinan lokal atau tradisional yang diikuti 42 negara dari belahan dunia.

“Kita berharap dengan event ini, orang mengenal indonesia tidak hanya dari Bali, tapi juga mengenal Papua. Papua adalah bagian NKRI yang diharapkan ke depan menjadi pusat ekonomi baru di Indonesia bagian Timur,” ucap Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, Sabtu (03/09).

“Hutan mangrove Bintuni merupakan sisa paru paru dunia, dan nomor dua terluas di dunia setelah Amazon. Ini arahnya bagaimana mengembangkan ekonomi yang bersumber dari mangrove tapi tidak merusak mangrove,” lanjutnya.

Memiliki sekitar 257 ribu hektare kawasan hutan mangrove, Pemkab Teluk Bintuni konsen mengenalkan serta mempromosikan hasil olahan tanaman mangrove yang telah di produksi oleh para pelaku UMKM lokal.

“Tujuannya adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk UMKM asal kabupaten Teluk Bintuni, juga memperkenalkan potensi hutan mangrove Bintuni untuk wisata dan pengembangan ekowisata mangrove oleh investor bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat adat, dan juga untuk membuka pasar internasional terhadap pariwisata/jasa lingkungan mangrove dan produk UMKM yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni,” ujar Asisten II Bupati Pemkab Teluk Bintuni, Ida Bagus Putu Suratna.

Baca: 19 Delegasi Internasional G20 Tertarik dengan Produk Daun Kelor dari NTT

Masih kata Ida Bagus, sebagai ekowisata jasa lingkungan kawasan hutan mangrove. Dalam event VIG 2022, Pemkab Teluk Bintuni juga membawa produk andalan hasil produksi masyarakat lokal seperti minyak buah merah, sirup mangrove, kopi sarang semut, pakaian dan ornamen dari kulit kayu, tas noken, dan lainnya.

“2023 mendatang, Pemkab Bintuni akan membuat festival mangrove yang diharapkan dapat dihadiri delegasi Internasional,” ucapnya. (des)