RS Carolus Jadi Bagian Penting Memutus Rantai Penyebaran Covid-19

424
Direktur Utama RS Carolus, dr JB Endrotomo S., SpOT (tengah) didampingi oleh anggota Komite Pengarah kegiatan vaksinasi Covid-19 Keluarga Besar Kolese Kanisius, Irlan Suud (kiri) dan Rimbo Bawono (kanan).
Direktur Utama RS Carolus, dr JB Endrotomo S., SpOT (tengah) didampingi oleh anggota Komite Pengarah kegiatan vaksinasi Covid-19 Keluarga Besar Kolese Kanisius, Irlan Suud (kiri) dan Rimbo Bawono (kanan).

Jakarta-SIROnline-Hingga hari ini pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk lansia di Kolese Kanisius Jakarta yang dimotori Alumni Kanisius Menteng 64 (AM64) dan elemen Keluarga Besar Kolese Kanisius sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Canisius College Alumni Day (CCAD) 2021, telah memasuki gelombang kedua penyuntikan pertama.

Gelombang pertama telah sukses dilaksanakan selama lima hari tanggal 8 hingga 13 Maret 2021 lalu dengan realisasi jumlah akseptor mencapai hampir 2.500 lansia. Sedangkan gelombang kedua penyuntikan pertama yang dilaksanakan mulai Selasa (16/3/2021) hingga Kamis (18/3/2021) mendatang (3 hari) menargetkan jumlah akseptor sebanyak 2.000 lansia.

Salah satu elemen penting dalam pelaksanaan vaksinasi di Kolese Kanisius sebagaimana juga pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di tempat lainnya adalah kesigapan para tenaga kesehatan (nakes) yang terlibat di dalamnya. Mereka terdiri dari para dokter dan perawat atau bidan. Dalam kegiatan vaksinasi di Kolese Kanisius, para nakes berasal dari Rumah Sakit (RS) Carolus, Salemba, Jakarta Pusat. Selain itu ada pula para dokter yang tergabung dalam komunitas Canimed (komunitas alumni Kanisius yang berprofesi sebagai dokter) turut menyumbangkan tenaga mereka dalam kegiatan ini.

Dr. dr. J.C. Prihadi, SpU salah seorang perwakilan dari RS Carolus menyatakan bahwa dalam pelaksanaan vaksinasi di Kolese Kanisius ini sehari-harinya terdapat sepuluh orang dokter yang bertugas di ruang screening (ruang pemeriksaan kesehatan sebelum akseptor disuntik vaksin), kemudian 7 orang perawat yang bertugas melakukan penyuntikan di ruang vaksinasi, dan tiga sampai lima orang dokter yang bertugas di ruang observasi setelah akseptor mendapat suntikan vaksin.

Selain itu ada satu orang dokter dan satu orang perawat yang bertugas di ICU mini. Ruangan-ruangan tersebut memanfaatkan kelas-kelas dan sport hall (khusus untuk ruang obervasi) di lingkungan sekolah Kanisius yang beralamat di Jalan Menteng Raya 64 Jakarta Pusat.

“Jadi totalnya ada 32 dokter dan 20 orang perawat atau bidan yang bertugas secara bergiliran menangani pelaksanaan vaksinasi ini,” papar pria yang akrab disapa dok. Pri ini yang juga lulusan Kolese Kanisius tahun 1988 itu.

Menurut dok. Pri, pihak RS Carolus saat diajak bergabung oleh AM64 dalam kegiatan vaksinasi Covid-19, kemudian mengajukan diri sebagai penanggungjawab pelaksanaan vaksin sekaligus menjadi rumah sakit rujukan bagi para akseptor vaksin di Kanisius. Dok. Pri juga menjelaskan bahwa saat ini RS Carolus sudah memiliki tim vaksinasi (vaksinator) untuk para lansia maupun untuk kategori umum.

Dengan adanya rencana percepatan proses vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah, RS Carolus telah memperbesar jumlah nakes yang bertugas sebagai vaksinator. Mereka diikutkan ke dalam pelatihan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. “Karena untuk bisa menjadi vaksinator, seorang tenaga kesehatan harus mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan. Sebagai contoh adalah mereka yang ditempatkan di ruang vaksinasi. Para nakes itu sudah terlatih untuk mengambil vaksin, menyimpan kembali vaksin atau menyuntikkannya secara cermat dan aman,” tambah dr. Prihadi.

Sementara itu, Direktur Utama RS Carolus, dr. JB Endrotomo S., SpOT (alumni Kanisius angkatan 1985) yang ditemui di lokasi kegiatan menyatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi yang dikendalikan oleh para nakes dari RS Carolus ditambah dengan komunitas Canimed sejauh ini telah berjalan dengan baik.

“Saya kira ini adalah salah satu contoh atau model yang memang kita harapkan bersama dan semua berjalan dengan baik. Dan memang kita dari rumah sakit (Carolus) mempunyai komitmen besar menjadi bagian penting dan berperan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini,” ungkap dr. JB Endrotomo.

Dalam kegiatan vaksinasi di Kolese Kanisius ini para nakes mulai berada di lokasi kegiatan vaksinasi sejak jam 8 pagi atau setengah jam sebelum proses registrasi dimulai. Para nakes sengaja datang lebih awal untuk mempersiapkan segala sesuatunya. “Mereka bertugas sampai sekitar jam 5 sore atau malah jam 6 sore saat jumlah peserta vaksinasi bertambah seperti hari Sabtu (13/3) kemarin,” ujar dr Prihadi. Waktu istirahat buat para nakes adalah jam 12.00 sampai jam 13.00 atau satu jam.

Vaksin didapat dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Puskesmas) Kecamatan Senen, Jakarta Pusat dengan jumlah yang sudah ditentukan. Vaksin itu semua disimpan di RS Carolus. Sedangkan jumlah vaksin yang dibawa setiap hari ke Kanisius disesuaikan dengan target akseptor per hari. Seandainya jumlahnya kurang, nakes yang bertugas bisa sewaktu-waktu mengambil di RS Carolus. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya belum pernah ada kekurangan jumlah vaksin setiap harinya. Bila ada sisa vaksin yang belum dipakai, vaksin tsb dibawa kembali ke RS Carolus dan nantinya harus dikembalikan  dan dipertanggungjawabkan ke Puskesmas Senen