Olahraga Lari itu Lintas Jender

72
Lari punya beragam manfaat kesehatan.

 

Hingga kini, kesetaraan jender menjadi persoalan yang belum teratasi secara maksimal. Tidak hanya di Indonesia, di negara lain pun masih banyak perempuan yang menghadapi tantangan dalam memperjuangkan haknya. Entah itu berhubungan dengan norma sosial, kekerasan, atau bahkan diskriminasi yang membatasi perempuan dalam meningkatkan potensi dalam dirinya.

Jamshed Kazi. Foto: Esti/IO

UN Women Representative, lembaga di bawah Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang fokus untuk kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan, punya keyakinan dasar bahwa setiap perempuan berhak menjalani hidup yang bebas dari kekerasan, kemiskinan, dan diskiriminasi. “Dan bahwa kesetaraan jender merupakan prasarat dalam tercapainya pembangunan global,” kata Jamshed Kazi, UN Women Representative, di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Menyambut Hari Perempuan Internasional, Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) bekerja sama dengan UN Women menggelar kegiatan lari Heforshe Run 2020. Acara bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendorong pemberdayaan perempuan dan kesetaraan jender, diselenggarakan pada 8 Maret 2020 di Bumi Serpong Damai, Tangerang. Kegiatan lari bersama 5k dan 10k ini dibuka menjadi tiga kelas, yaitu Open untuk peserta umum, Master A untuk rentang usia 30 tahun-39 tahun, dan Master B di atas usia 40 tahun.

Menurut Presiden IBCWE, Shinta Widjaja Kamdani, pemilihan kegiatan lari ini bukan tanpa sebab. “Sebagai bentuk kegiatan olahraga, lari itu lintas jender. Lari menyediakan kesempatan kepada perempuan dan laki-laki untuk terlihat setara dalam menjalankan aktivitas. Kesetaraan jender akan tercapai bila perempuan dan laki-laki saling bekerja sama, saling terlibat, memiliki keinginan dan aksi bersama untuk mewujudkan kesetaraan jender,” ujarnya.

Banyak Manfaat Lari

Memiliki tubuh yang sehat menjadi kesempatan bagi siapa pun untuk bebas bergerak secara aktif dengan cara apa pun, salah satunya lari. “Kesehatan jasmani itu penting. Ketika badan kita sehat, fisik kita baik, dan terus bergerak aktif, kesempatan yang ada di depan mata itu bisa kita raih. Semakin kita bergerak, semakin kita hidup, dan kami mencanangkan kampanye Bergerak Tanpa Batas,” ujar Beauty and Personal Care PT Unilever yang memproduksi Rexona, Ira Noviarti, dalam kesempatan yang sama.

Ada banyak manfaat lari bagi kesehatan. Situs Female First menuliskan sembilan alasan. Pertama, bisa dilakukan di mana saja. Kedua, sebagai ajang sosialisasi. Ketiga, menurunkan tekanan darah. Keempat, mendongkrak metabolisme dan pembakaran lemak. Kelima, menaikkan level energi tubuh. Keenam, meningkatkan rasa percaya diri. Ketujuh, mengurangi stress. Kedelapan, mempertajam ingatan sehingga tidak mudah pikun.

Dan paling penting, lari membuat hidup lebih lama. Penelitian membuktikan, bila kita bergerak lebih banyak, kita cenderung hidup lebih lama dibandingkan dengan orang yang diam saja. (est)