Banyak perempuan suka memakai make-up tebal agar terlihat lebih menawan. Make-up memang bisa membantu menutupi kekurangan yang ada pada kulit wajah dan membuat penampilan terlihat menarik. Masalahnya, agar tetap sehat, kulit wajah perlu dibersihkan dengan benar, terutama setelah memakai make-up dan beraktivitas seharian. Proses membersihkan wajah dengan benar adalah kunci untuk mendapatkan kulit sehat.
“Kulit wajah yang sehat harus bersih, bebas dari sisa make-up, kotoran, dan minyak berlebih. Peran sabun muka saat ini semakin rumit karena bukan cuma harus membersihkan debu atau sel-sel kulit mati, tetapi juga sisa make-up. Apalagi saat ini produk make-up yang dipakai berlapis-lapis,” kata dr. Eddy Karta, Sp.KK, kepada media di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Meski ada puluhan produk pembersih wajah di pasaran, banyak orang masih salah memilih produk karena tidak tahu jenis kulitnya. “Pasien saya datang berobat karena sudah putus asa dengan kulit wajahnya yang berminyak, sampai-sampai ia pakai sabun pencuci piring karena yakin bisa membuat wajahnya kesat dan tidak mengilap,” ujarnya sambil tertawa.
Padahal, wajah yang terlihat berkilau dan berminyak belum tentu menandakan kulit berminyak. “Minyak di wajah bukan hanya dimiliki oleh tipe wajah berminyak, tetapi juga bisa terjadi pada semua jenis kulit karena faktor dehidrasi, udara kering, dan paparan AC,” ungkapnya.
Yang perlu diperhatikan dalam proses membersihkan wajah adalah menjaga kelembapan kulit. Jika setelah mencuci muka, kulit terasa tegang seperti ditarik, kaku, dan kesat, tanda produk yang digunakan hanya membersihkan, tetapi tidak mengembalikan kelembapan kulit. Bila digunakan dalam jangka waktu panjang, kulit menjadi lebih kering dan sangat mungkin timbul iritasi.
“Mereka yang menggunakan pembersih tanpa kandungan moisturizer bisa saja kulitnya mudah iritasi dan dalam satu jam setelah cuci muka, wajah semakin berminyak. Itu tanda salah pakai produk karena setiap kali wajah kering, dehidrasi, produksi minyak sebenarnya akan lebih banyak untuk meng-counter. Kurang lebih logikanya kalau lagi puasa, muka lebih berminyak karena kulit kering, minyak akan memproduksi lebih untuk melindungi,” tuturnya.
Gunakan Jari Manis
Agar proses membersihkan wajah lebih optimal, pilih produk yang mengandung bahan yang dapat menjaga kelembapan dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan kulit. Ditambahkan, kulit yang kehilangan hidrasinya atau kering akan memicu produksi sebum lebih banyak. Dengan begitu komedo dan jerawat juga mudah muncul.
Bila kulit terasa kencang seperti ditarik, kering, perih, dan terasa gatal, berarti produk tersebut tidak cocok dipakai. Ketidakcocokan itu bisa disebabkan kandungan dalam produk terlalu keras dan memberikan reaksi pada kulit, cara penggunaan yang tidak sesuai anjuran, atau ada reaksi dengan produk skincare lain, seperti masker atau serumnya.
Ada empat patokan yang bisa dipakai dalam memilih produk pembersih wajah. Pertama, kenali jenis kulit. Kedua, pahami aktivitas sehari-hari. Mereka yang terpapar debu, dianjurkan lebih sering mencuci wajah. Ketiga, pilih produk yang mampu membersihkan tanpa merusak kulit wajah. Keempat, produk yang dipakai efektif membersihkan, tetapi tanpa membuatnya kering.
Saat membersihkan wajah, lakukan dengan gerakan memutar sebanyak mungkin agar kulit bersih hingga ke pori-pori. Untuk daerah di sekitar mata, yang kulitnya cenderung sensitif, hanya gunakan jari manis agar tidak memicu timbulnya kantong mata atau mata panda. Tekanan jari manis lebih ringan daripada empat jari lainnya.
Paling penting adalah memilih produk yang mampu membuat kulit wajah tetap lembap dan ternutrisi. Produk pembersih wajah Senka memakai teknologi Micro Dense Foam. Walaupun memiliki busa yang padat dan tebal, tidak membuat kulit menjadi kering, justru mampu membersihkan wajah hingga ke pori-pori. Memakai toner setelah mencuci muka juga tak boleh dilewatkan agar kulit tetap segar dan terhidrasi. (est)
