Cegah Penyebaran Virus Korona Tipe Baru Jelang Imlek

43
Protokol kesehatan 3M: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman. Foto: Rayi Gigih-IO

 

Jakarta – Indonesia memperketat pengawasan terhadap penyebaran virus korona tipe baru dari Wuhan, Cina, setelah otoritas setempat melaporkan indikasi kuat penularan antarmanusia. Dinyatakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Anung Sugihantono, M.Kes, di Jakarta, Selasa (21/1/2020), pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi penyebaran virus korona tipe baru (2019-novel corona-virus/2019-nCoV) yang meluas ke sejumlah negara.

Peningkatan kewaspadaan dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan perputaran manusia dari Indonesia ke Cina atau sebaliknya menjelang Tahun Baru Imlek, 25 Januari. “Kami minta petugas di pintu perbatasan negara memperketat pengawasan terhadap pendatang atau orang yang baru bepergian dari Cina,” katanya.

Per 21 Januari 2020, menurut Komisi Kesehatan Nasional Cina, sembilan orang meninggal dan 291 tertular virus. Selain di Wuhan, kasus positif terdeteksi di Beijing, Shanghai, Guangdong, dan Zhejiang. Lima kasus juga tercatat di Korea Selatan, Jepang, Thailand, Taiwan, dan Amerika Serikat. Sejauh ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengeluarkan pembatasan ataupun larangan perjalanan ke Cina dan negara yang ada virus korona tipe baru.

Virus korona tipe baru yang ditemukan pertama kali di Wuhan berasal dari keluarga besar yang sama dengan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan sindrom pernapasan akut parah (SARS-CoV). Namun, virus ini memiliki galur (strain) belum pernah ditemui pada manusia. WHO belum memberi panduan klinis spesifik untuk menangani virus korona, tetapi di sejumlah negara, pasien terinfeksi umumnya mendapat terapi sindrom pernapasan.

Ditambahkan, kesiapan menghadapi pandemi akibat virus korona tipe baru ini dilakukan lintas program dan lintas sektor. Kemenkes mengaktifkan kembali 100 rumah sakit rujukan yang sebelumnya disiapkan untuk menghadapi wabah SARS pada 2007. Mulai 7 Januari lalu, pemerintah meminta rumah sakit rujukan memperbarui kemampuan, logistik, dan prosedur standar operasi antisipasi virus korona tipe baru, selain melakukan inventarisasi kesiapan farmasi dan alat kesehatan.

Warga diimbau berhati-hati bepergian ke negara yang ada kasus virus korona dengan aktif mencuci tangan dan memakai masker. “Hindari tempat berkumpul banyak orang,” katanya lagi. (*/est)