Lima Kader Berpeluang Jadi Caketum PPP

136

 

Pecahnya kubu internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi dua kubu berdampak negative pada perolehan suara pada Pemilu 2019 lalu. Partai berbasis keagamaan ini pun menjadi partai bontot peraih suara rakyat dengan jumlah suara 4,52%. Nyaris tak lolos parliamentary threshold di angka 4% menjadi alasan kuat PPP kembali Bersatu agar kembali lolos pada Pemilu 2024. Isu inilah yang akan dibawa PPP pada pemilihan calon Ketua Umum (caketum) PPP pada Muktamar PPP yang rencananya digelar pada Februari 2020 mendatang.

Ketua DPP Saifullah Tamliha mengatakan agenda Mukernas salah satunya akan menentukan jadwal pelaksanaan Muktamar untuk memilih ketua umum PPP. Tamliha mengatakan bahwa pihak DPP PPP sudah merencanakan untuk mempercepat pelaksanaan Muktamar pada awal Februari 2020 mendatang. “Itu hanya mempersiapkan agenda muktamar. Jadi Muktamar itu digelar berdasarkan keputusan Mukernas. Kita harapkan awal Februari 2020 sudah selesai Muktamar,” kata Tamliha

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP Achmad Baidowi menyebut sebanyak lima nama kader PPP berpeluang menjadi caketum PPP di antaranya Pelaksana Ketum PPP sekaligus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Waketum PPP Mardiono, Sekjen PPP Arsul Sani, politikus senior PPP Akhmad Muqowan, dan Waketum PPP Amir Uskara.

“Apakah benar yang lima itu? Ya nanti dilihat pas pelaksanaan muktamar, PPP tidak kekurangan kader internal untuk memimpin partai ini bisa comeback, bisa recovery lagi, bisa lolos Pemilu 2024,” ujar  pria yang akrab disapa Awiek. Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (19/11/2019). Sebelumnya, PPP berencana akan menggelar agenda Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Jakarta pada tanggal 14-15 Desember 2019 mendatang.

Ia mengatakan tak menutup kemungkinan pemilihan ketua umum bisa diputuskan secara musyawarah mufakat, tapi bila tak tercapai, maka harus ditempuh opsi pemilihan melalui voting. Awiek memastikan tak ada dualisme di internal PPP jelang pelaksanaan Mukernas dan Muktamar. Kader PPP, menurut Baidowi telah sadar selama lima tahun ini energinya habis mengurus masalah internal. Apalagi suara PPP di Pemilu 2019 lalu turun drastis. “Hikmahnya dari merosot suara PPP semua jadi terkejut bahwa kalau masih begini terus PPP akan tenggelam. Maka kemudian timbul kesadaran bersama semua elemen partai harus bersama-sama menyelamatkan partai ini,” pungkasnya. D. Ramdani