Epic-nya Kebudayaan Lima Gunung di Friendship Run Borobudur Marathon 2019

309
dok D. Ramdani

 

Sironline.id, Magelang – Komunitas seni yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung turut memeriahkan Friendship Run yang di gelar di kawasan Candi Pawon, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu ((16/11/2019). Friendship Run ini menjadi ajang pembuka Borobudur Marathon 2019 yang diikuti tak kurang dari 500 pelari dengan jarak tempuh 3,1 km.

Riyadi, Koordinator Komunitas Lima Gunung mengatakan ikut memeriahkan rangkaian acara Borobudur Marathon 2019 dengan menghadirkan 4 kostum carnival dimana tiga di antaranya yang melambangkan candi-candi yang ada di Magelang seperti Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Mendut, serta kostum keempat menggambarkan tentang budaya desa yang tercermin dengan berbagai alat-alat dapur, seperti besek, irik, tedo, tampah, centong, wakul, irus, kukusan yang ditata menjadi kostum yang indah. Keempat kostum yang dikenakan 4 wanita cantik berperan sebagai sebagai cucuk lampah dari Candi Pawon menuju garis star Friendship run dimulai.

Selain itu juga dihadirkan 3 kesenian yang tak kalah menarik di antaranya Kuda Lumping, Jingkrak Sundang dan Gupolo Gunung. Ketiga kesenian yang ditampilkan membawa pesan masing-masing. Kuda Lumping menggambarkan prajurit penjaga keamanan negara dengan menaiki kuda kepang. Jingkrak Sundang melambangkan gerakan emosi dari hewan di hutan yang merah karena habitatnya dirusak tangan-tangan tak bertanggung jawab. Sedangkan Gupolu Gunung melambangkan tolak bala.

Komunitas Lima Gunung sendiri kerap menggelar Festival Lima Gunung yang digelar antara bulan Juli-Agustus setiap tahunnya. Festival ini sebagai agenda kebudayaan tahunan diprakarsai para seniman petani yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung (Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) Kabupaten Magelang. D. Ramdani