Mega-Jokowi Hadiri Kongres NasDem, Tepis Isu Pecah Kongsi Partai Koalisi

23
Dok Instagram Puan Maharani

 

Sironline.id, Jakarta – Ada dua peristiwa menarik di penghujung Kongres II Partai NasDem, di JI Expo Kemayoran, Senin (10/11/2019). Selain dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, hadir pula Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Mega yang hadir bersama Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani disambut tuan rumah Surya Paloh dan petinggi Partai NasDem.

Selain Jokowi dan Megawati, turut hadir mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum partai politik, diantaranya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PSI Grace Natalie, Sekjen PBB Afriansyah Ferry Noor, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.

Seperti diketahui Megawati menyalami sejumlah tokoh lain, tetapi malah membuang muka saat lewat di depan Surya Paloh. Kejadian itu terekam dalam video tayangan acara pelantikan anggota DPR awal Oktober Oktober lalu yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta nasional. Penggalan video itu langsung beredar di media sosial. Menepis isu keretakan hubungan Paloh dan Mega, dalam pidatonya Ia menegaskan bahwa dirinya sayang kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Inilah, kami sayang kepada tokoh-tokoh bangsa ini. Kami sayang pada Jokowi, kami sayang pada Ma’ruf Amin, kami sayang pada Pak Jusuf Kalla. Dan jangan pernah ragukan lagi betapa saya masih sayang kepada Mbak Mega. Ini penting sekali, karena saat Mbak Mega enggak salami saya, rusak semua Indonesia,” paparnya.

Ia menambahkan sempat mengirimkan petugas intelejen untuk menginvestigasi apakah betul Megawati sengaja menghindarinya saat itu. Hasilnya, Surya Paloh meneruskan, ternyata putri Bung Karno itu tak sengaja berbuat itu.

Selain mengatakan sayang pada Megawati, Paloh juga mendapatkan pelukan dari Presiden Jokowi yang mengatakan iri melihat Paloh memeluk erat Presiden PKS Sohibul Iman beberapa waktu lalu. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengaku bersyukur sampai saat ini Nasdem terus mendukungnya sejak pilpres 2014 hingga saat ini. Ia menegaskan bahwa momen tersebut tak lantas menandakan Nasdem berkoalisi dengan PKS yang merupakan partai oposisi. Kendati demikian, Jokowi mengakui tetap ada kecemburuan saat melihat momen tersebut.

“Urusan rangkulan Bang Surya dan Pak Sohibul Iman itu hanya masalah kecemburuan. Masalah kecemburuan karena saya memang tak pernah dirangkul seerat itu,” kata Jokowi. “Jadi setelah ini, saya akan peluk erat bang Surya lebih erat dari beliau peluk Sohibul Iman,” sambung Jokowi disambut riuh para kader Nasdem.

Jokowi menilai tidak ada yang salah dengan pelukan Surya dan Sohibul. Jokowi justru menilai momen tersebut positif bagi bangsa.

“Rangkulan itu apa yang salah. Itu bagus. Sekali lagi semua kembali pada niatnya. Kalau niatnya untuk komitmen kenegaraan apa yang salah. Apa yang keliru,” katanya.

Sementara itu, Paloh menegaskan jika ia ingin membuka ruang komunikasi kepada pihak-pihak yang di luar pemerintahan.

“Partai ini juga meneguhkan sikapnya diperlukan upaya terus menerus membuka ruang komunikasi dan konsolidasi bersama dengan seluruh eksponen dan elemen masyarakat tanpa membedakan mereka yang berada di dalam maupun di luar pemerintahan,” tegasnya.

Dimalam Kongres II NasDem sekaligus puncak HUT NasDem yang ke-8 yang digelar di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat 8-11 November 2019 ini diputuskan Surya Paloh kembali dipercaya menjadi Ketua Umum NasDem  periode 2019-2024. Pertimbangan utama kembali terpilihnya Paloh sebagai Ketum lantaran ia menjadi tokoh sentral yang berhasil mengantarkan kemenangan pemilu presiden 2 kali. “Atas izin peserta Kongres II Partai NasDem telah saya umumkan nama-nama Ketua DPP maka sebagai pengurus tentu atas izin saudara-saudara saya akan melantik diri saya sendiri beserta semuanya. Apakah kalian setuju?” seru Paloh dari mimbar kongres.

“Setuju!” jawab peserta kongres. Surya Paloh didampingi Wakil Ketua Umum Ahmad M Ali serta Sekretaris Jenderal masih ditempati oleh Johnny G Plate yang kini menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika. Sementara itu, sang putra mahkota, Prananda Surya Paloh diangkat menjadi Ketua Koordinasi Bidang Pemenangan Pemilu. Surya menyebut tugas berat menanti Prananda sebab partai berwarna biru itu memasang target jadi pemenang Pemilu 2024 setelah pada Pemilu 2019 bertengger di posisi empat. D. Ramdani