Rezza Anggara : Keberuntungan Diciptakan, Bukan Ditunggu

2631
sironline/yoga agusta

sironlien.id, Jakarta – Namanya Rezza Anggara. Ia menyebut dirinya sebagai life transformation coach. Seseorang yang mampu mengubah hidup orang lain menjadi lebih baik, hanya melalui analisis tanggal dan jam lahir. Kliennya yang ditangani beragam, mulai dari personal, organisasi, hingga perusahaan. Tingkat keberhasilan metode yang dipakainya mencapai 100%. Bagaimana kisahnya?

Rezza bercerita, sebelum menjadi life transformation coach seperti yang dikenal orang saat ini, ia memulai karier sebagai pegawai bank. Namun, karier di bank pun tidak berjalan mulus. Dalam rentang waktu 5 bulan, ia tidak berhasil mendapat klien. “Aku di bagian marketing kredit, gak closing sama sekali. Karena ada penghambat, emosi negatif. Saya ikut terapi, setelah diberesin, dengan mudah dapatkan klien. Target 1 tahun Rp 9 miliar dengan mudah dicapai,” jelas Rezza yang menyelesaikan studi S1 di Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro.

Karena melihat dirinya berhasil melepaskan emosi negatif, Rezza memutuskan mempelajari ilmu itu di Perancis. “Saya ingin menjadi seorang terapis, seorang coach. Saya ikut short cource selama 3 kali,” jelasnya tersenyum.

Rezza telah 8 tahun berkecimpung di dunia life transformation. Ia melihat umumnya orang berpikir kalau mau sukses, maka harus bekerja keras, banyak ide, menjadi marketing andal, serta memiliki jaringan. Faktanya Rezza menemukan hal berbeda. “Karena di luar sana, orang sudah bekerja keras kayak apa pun, sukses begitu-begitu saja. Atau marketing jago, tetapi omset gak banyak. Punya strategi, tetapi bisnis gak jalan. Kuncinya seberapa besar rezeki kita. Kalau pun kita kerja keras, tapi Tuhan menakdirkan itu bukan rezeki, kita gak akan dapat. Rezeki gak ke mana. Ada orang dalam kategori sial. Contohnya orang kerja keras, tetapi jabatan di situ-situ saja, sementara ada orang yang kerjaaan sedikit, kariernya bagus karena hokinya atau disebut factor X,” ucapnya.

Faktror X itu jika diterjemahkan artinya selaras dengan alam semesta. Seperti nelayan yang tidak setiap hari melaut, tetapi melihat arah angin dan bulan purnama. “Saya bisa tahu kapan setiap orang selaras dengan alam. Dan kita bisa menaikkan hoki orang. Saya sebagai life transformation coach, mengubah nasib seseorang, dari sial jadi beruntung. Spesilisasi saya, menghancurkan kesialan, menaikkan keberuntungan,” ungkapnya.

Ragam pengalaman dialami Rezza saat menangani klien. Salah satu kliennya memiliki omset miliaran, tetapi merasakan kekosongan dalam hidup. Rezza membantunya menemukan jati dirinya. Ada juga klien yang memilki 5 jenis bisnis, namun stagnan. Setelah Rezza menganalisis, ia meminta 3 jenis bisnis ditutup, 2 saja yang dilanjutkan. Sekarang 2 jenis bisnis berkembang pesat, karena berbisnis sesuai jati dirinya.

Rezza juga melihat banyak orang hidup hanya sekadar hidup. Hidup untuk membayar beragam tagihan. “Banyak orang tidak berani mengambil keputusan dalam hidupnya,” kata pria yang telah merilis buku berjudul Selling Without Talking dan Ketabrak Rezeki itu.

Dalam waktu dekat, Rezza akan menjadi pembicara dalam acara UMKM di Bandung yang dihadiri 5 ribu orang. “Saya akan bicara dikejar rezeki. Saya contohkan, seorang caleg terpilih bukan karena duit banyak dan program, tetapi karena rezekinya ada di sana. Rezeki bisa diberesi karena saya punya program misfortune clearing and growing luck.  Orang kalau beruntung, pengen mobil, tiba-tiba ada yang ngasih, anak kuliah butuh Rp 100 juta, tiba-tiba ada yang bayarin. Karena tidak banyak orang beruntung, makanya saya di sini membantu mewujudkannya,” ucap Rezza tersenyum.

Umumnya pandangan orang, kalau mau mendapatkan sesuatu, harus kerja dan mengejarnya. Namun, Rezza memiliki pandangan sendiri. “Kalau mau dapat sesuatu, tarik sesuatu mendekat ke arah kita. Contoh kalau mau tangkap ayam, bukan kita ngejar ayam, tetapi kita kasih jagung, maka ayam mendekat,” jelas Rezza.

Rezza menyadari bahwa setiap manusia umumnya adalah pribadi yang egois dan tidak pernah puas sehingga manusia menderita karena harapan tidak sesuai dengan harapan. “Harapan income Rp 10 juta, kenyataan Rp 5 juta, di situ menderitanya. Jadi orang itu bahagia dulu baru sukses, bukan sukses dulu baru bahagia,” terangnya membagi resep kebahagiaan.

Saat berhubungan dengan klien, biasanya Rezza meminta tiga hal penting yang harus diubah, yakni pola makan, pola hidup, dan pola tidur. “Kita harus ngebersihin, karena kalau aura bersinar, rezeki itu datang, kalau kitanya terlalu banyak emosi negatif, rezeki menjauh,” ucapnya.

Rezza menyakini kehidupan setiap orang saat ini, sudah ditulis Tuhan 7 ribu tahun lalu. Karena itu, ia menganjurkan hidup dijalani, dinikmati, dan disyukuri. Untuk bisa sampai di tahap itu, yang perlu diubah adalah pola pikir. ”Misalnya orang berdoa, tetapi tidak tepat. Misalnya bilang mudah-mudahan atau insya Allah. Itu kata-kata yang penuh keraguan. Di kitab umat Muslim dikatakan begini, ’berdoalah kepadaKu niscaya Kukabulkan’. Di kitab umat Kristen tertulis, ’barangsiapa meminta diberi, mengetuk pintu akan dibuka’. Jadi semua  pasti yang bikin tidak pasti itu pola pikir manusia,” tuturnya.

Dengan ilmu yang dimilikinya, Rezza berharap setiap orang menemukan jati diri dan menikmati hidup berkelimpahan. Dan itu bisa terjadi apabila setiap orang selaras dengan alam semesta. “Di sesi coaching saya, ketika tidak selaras dengan alam semesta, maka harus menyelaraskan diri dengan alam semesta. Itu ada metodenya. Kita manusia jangan lawan arus, kita memanfaatkan alam semesta. Hoki diciptakan, bukan ditunggu,” ujarnya.

Harapan Rezza, ingin menciptakan keberuntungan kepada semua orang. “Kalau orang sudah beruntung, pribadi dan keluarga pasti bahagia,” tutupnya. (dsy)