Selama ini aktor Nicholas Saputra punya perhatian besar pada pelestarian lingkungan hidup. Dia suka berkeliling ke seantero pulau-pulau indah di Indonesia. Sudah beberapa kali Nicholas berwisata ke Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menurutnya sangat indah. Namun, kunjungan terakhir ke pulau indah itu, tepatnya di Alor, bersama tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan tim dari Mondelez Indonesia membuatnya tersadar bahwa masih banyak anak yang kekurangan gizi di sana.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, proporsi status gizi buruk dan gizi kurang mencapai 17,7 persen dengan angka gizi buruk dan gizi kurang terbanyak berada di NTT sebesar 42,6 persen.
“Tetapi, bukan hanya di NTT, dari informasi yang saya baca dari berita penggiat nutrisi untuk anak, di perkotaan juga banyak sekali anak yang kekurangan gizi. Jadi kekurangan gizi bukan hanya permasalahan di satu tempat [di Indonesia],” tutur aktor tampan berusia 34 tahun itu kepada media di acara “Berbagi Harapan dengan Aksi” di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Ditambahkan, permasalahan gizi anak menjadi tanggung jawab semua orang. Bila semua tergerak untuk mengatasi masalah gizi buruk, dan dilakukan secara masif, dampaknya pasti akan besar.
“Peringatan 17 Agustus mengingatkan kita sebagai warga negara bahwa Indonesia itu sangat luas, dan masih banyak yang tidak seberuntung kita. Menjadi tanggung jawab kita semua untuk melakukan sesuatu untuk membantu anak-anak kurang gizi agar anak-anak itu bisa tumbuh menjadi sumber daya manusia yang semakin baik. Tujuan akhirnya agar masyarakat bisa lebih sejahtera,” tambahnya. (Est)
