Secara Aklamasi Megawati Diangkat Menjadi Ketum PDIP

93

Bali – Megawati Soekarnoputri kembali dipilih secara aklamasi oleh pengurus DPD dan DPC se-Indonesia sebagai ketua umum PDI Perjuangan untuk masa periode 2019-2024. Pengukuhan Megawati sebagai ketum PDIP selanjutnya dilakukan dalam Kongres ke-V PDIP di Denpasar, Bali, Kamis (8/8).”Semua menghendaki secara aklamasi, saya diangkat lagi sebagai ketua umum PDIP periode 2019-2024,” tutur Megawati

Megawati mengatakan seharusnya dia membacakan dulu pertanggungjawaban sebagai ketua umum periode 2014-2019. Akan tetapi, prosesi itu tidak dilakukan lantaran seluruh utusan DPD dan DPC se-Indonesia sudah sepakat memilih dirinya kembali menjabat sebagai ketua umum.

“Ternyata tidak perlu karena seluruh utusan menyatakan diterima secara aklamasi dan diketok,” tutur Megawati.

Megawati seolah tidak kaget ketika dirinya kembali diminta memimpin PDIP. Pada Rapat Koordinasi Nasional di Jakarta sebelumnya, kata Mega, 34 DPD provinsi di Indonesia sudah mengusulkan dirinya kembali menjadi ketua umum.”Usulannya meminta saya kembali sebagai ketum,” katanya.

Megawati mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan para kader PDIP. Dia berharap dapat mengemban jabatan sebaik mungkin.

Megawati mengucapkan sumpah jabatan di hadapan ribuan peserta kongres V PDI Perjuangan (PDIP) yang datang dari seluruh Indonesia. Pengambilan sumpah Megawati dipandu oleh pimpinan sidang sementara kongres yakni Ketua DPD PDIP Kepulauan Riau, Soerjo Respationo. Dia didampingi Ketua DPD PDIP Jambi, Eddy Purwanto, Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Purwanto, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, dan Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster.

Berikut isi sumpah jabatan yang dibacakan oleh Soerjo dan diikuti oleh Megawati.

“Janji jabatan. Satu, bahwa saya, untuk diangkat sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan masa bakti 2019-2024, akan setia dan taat sepenuhnya kepada:

a. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PDI Perjuangan

c. Piagam dan program perjuangan PDI Perjuangan dan segala ketentuan partai yang berlaku.

Dua, bahwa saya, akan menjunjung tinggi kehormatan, martabat dan disiplin partai, serta akan senantiasa mengutamakan keutuhan partai, keberhasilan program perjuangan partai daripada kepentingan pribadi.

Tiga, bahwa saya, akan memegang rahasia partai yang menurut sifatnya, harus saya rahasiakan.

Empat, bahwa saya, akan berusaha menyelesaikan segala permasalahan partai dengan asas kekeluargaan.

Lima, bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, adil, rajin dan bersemangat untuk kepentingan partai, negara dan bangsa,” ucap Megawati seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8/2019)

Dalam kancah politik, Megawati telah makan asam garam. Dia pernah menjadi ketua umum PDI pada 1996. Kemudian pada 1999, dia mendirikan PDI Perjuangan sekaligus menjadi ketua umum.

Megawati lalu menjadi presiden Republik Indonesia ke-5 menggantikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. (dsy)