Pertamina Berkantor di Sopo Del, Luhut Diduga Salahgunakan Wewenang

1893
Luhut Binsar Panjaitan bersama istri saat soft lanching Gd Sopo Del Januari 2018

Sironline, Jakarta – Sopo Del Office Tower and Lifestyle Center yang berlokasi di kawasan Mega Kuningan III Lot 10, Jakarta Selatan milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sorotan. Betapa tidak, 11 lantai di Gedung yang diresmikan Januari tahun lalu itu disewa PT Pertamina (Persero).

Padahal perusahaan BUMN negeri ini telah memiliki kantor sendiri di kawasan Medan Merdeka, Jakarta. Dugaan adanya penyalahgunaan wewenang menyeruak lantaran gedung yang sewa Pertamina adalah milik seorang menteri yang sangat dekat dengan Jokowi.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membenarkan soal perpindahan gedung kantor tersebut. Menurutnya bukan hanya pindah ke Sopo Del tetapi juga ke Menara Mandiri. “Pindah sementara, iya sedang disiapkan, karena kita mau ke Menara Mandiri. Yang di Gedung Annex ke Sopo Del iya. Sudah ya,” katanya.

Perpindahan Pertamina ke Sopo Del sudah tercium publik sebelum pemilu. Dalam website Pertamina melelang proyek angkut barang pindahan. Isu itu berkembang dengan kabar karyawan BUMN plat merah itu pindahan ke gedung milik mantan Menteri Menkopolhukam itu.

Direktur Keuangan Pertamina, Pahala Mansury memastikan perpindahan kantor Pertamina karena akan renovasi dan rehabilitasi gedung tahun depan, setelah seluruh pegawai sudah pindah ke Menara Mandiri.  Namun, ia enggan membuka soal biaya pindah atau sewa ke gedung Sopo Del tersebut. “Sudah disiapkan (dananya),” tutur Pahala.

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menambahkan jika perpindahan tersebut dalam rangka revitalisasi dan modernisasi karena usia gedung yang sudah lebih dari 40 tahun, sementara perusahaan terus berkembang. Sehingga, kebutuhan ruang kerja meningkat, seiring dengan meningkatnya bisnis perusahaan.

“Yang sudah pindah (ke Sopo Del) yang dari Gedung Annex. Sebagian karyawan Pertamina sudah pindah ke situ (Gedung Sopo Del),” ujarnya.

Menurutnya bukan tanpa alasan memilih menyewa 11 lantai di gedung Sopo Del milik Luhut.

“Sudah melalui tender dan pertimbangan harga sewa. Jadi tidak sembarangan, dan prosesnya sudah bertahun-tahun lalu. Kan karyawan yang pindah banyak, tidak cuma di Gedung Annex, tapi juga karyawan yang di Kwarnas, perlu ruang sangat banyak,” tambahnya.

Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu, (FSPPB) Arie Gumilar menyayangkan jika kantor Pertamina harus mengeluarkan biaya untuk menyewa Gedung lain, sementara sudah memiliki Gedung sendiri. Menurutnya, Pertamina sebagai perusahaan strategis bagi negara harus terbebas dari intervensi berbagai pihak. Karena ini perusahaan vital bagi negeri ini.

Sementara itu, ekonom senior Rizal Ramli mengaku sedih jika perusahaan milik negara itu harus menyewa di gedung milik sabahatnya sesama menteri di era Abdurrahman Wahid dan Kabinet Indonesia Kerja jilid 1.

“Saya sedih ada teman yang selalu bilang, Saya sudah sangat kaya, tidak punya kepentingan kecuali mengabdi. Ternyata vulgar dan guritanya kemana-mana. Semoga sadar,” twit mantan Menko Perekonomian dan Menko Kemaritiman ini.

Adanya dugaan menyelahgunaan wewenang, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap mendalami penyewaan Gedung Sopo Del oleh Pertamina yang ditengarai sejumlah pihak bermasalah. Tetapi, komisi mesti lebih dulu menunggu laporan masyarakat untuk bisa bertindak.

“Jika ada laporan masyarakat pasti akan kami lakukan telaah,” kata Juru bicara KPK Febri Diansyah.

Menanggapi isu penyalahgunaan wewenang ditanggapi enteng Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, Gedung Sopo Del menjadi pelabuhan sementara pegawai Pertamina karena memenangkan proses tender.

“Saya nggak tahu ditender-tender. Kan gedung saya green building, tahu-tahu menang saja. Gitu saja,” jelasnya saat menghadiri rapat terbatas (ratas) internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Jumat pekan lalu. (D. Ramdani)