Polemik ‘rektor impor’, Disetujui Presiden dan Dikritik DPR

32

sironline.id, Jakarta – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M Nasir menyebut Presiden Joko Widodo setuju dengan usulan rektor asing. Nasir mengatakan sudah mengungkapkan secara lisan kepada Presiden soal rencana ‘rektor impor’ itu. Lampu hijau sudah diberikan tinggal persiapan saja agar bisa dilaksanakan tahun 2020. Saat ini tergantung dari persiapan Kemenristekdikti untuk pelaksanaannya.

“Beliau setuju, tergantung bagaimana saya siapkan, kalau persiapan tidak bagus ya mungkin kita pending atau bagaimana,” kata Nasir usai acara pengambilan sumpah dokter baru ke 227 di Undip, Semarang, Kamis (1/8/2019).

Banyak hal yang harus disiapkan yaitu mulai dari peraturan yang harus diperbaiki. Selain itu juga memetakan universitas mana yang akan menerapkannya.

Ia menegaskan penerapan untuk tahun 2020-2024 hanya untuk beberapa universitas percontohan. Yang bakal menerapkan pun belum dipastikan perguruan tinggi negeri atau swasta. “Kita petakan perguruan tinggi mana yang layak, kita punya 4.700 perguruan tinggi, ambil contoh 2 atau 5 selama 2020-2024, tidak semua rektor,” tegasnya.

Mengenai ‘rektor impor’ ini dikritik Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Fahri mempertanyakan apakah Menristekdikti tak punya konsep soal membangun kampus kelas dunia. Menurut Fahri, orang Indonesia pun sanggup menjadi rektor kampus kelas dunia. Dia meminta agar tak sedikit-sedikit mengundang orang asing untuk menyelesaikan masalah di Indonesia.

Nasir menanggapi kritik tersebut, menurutnya upaya yang dilakukan saat ini adalah upaya memperbaiki perguruan tinggi di RI, dan siap menerima masukan. “Ya biarkanlah (dikritik). Ya nggak apa-apa. Kalau saya yang penting apa yang diberikan masukan kepada saya itu untuk memperbaiki pendidikan tinggi,” kata Nasir. (dsy)